WEGE Cetak Laba Bersih Rp 92,76 Miliar di Kuartal III-2022

Jakarta,CNBC IndonesiaPT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) berhasil membukukan pendapatan Rp 1,67 triliun dan laba Rp 92,76 miliar hingga kuartal III-2020.

Read More

Pencapaian tersebut didukung oleh pendapatan dari konstruksi sebesar Rp 1,49 triliun, investasi dan konsesi sebesar Rp 39,47 miliar atau meningkat 56% yoy, dan industri modular sebesar Rp 148,44 miliar atau meningkat 81% secara yoy.

“Hal ini menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular, yang merupakan bagian dari strategi bisnis Perseroan (backward & forward), berhasil dalam menopang pendapatan perseroan,” ujar Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (11/11/2022).

Adapun, kas dan setara kas per September 2022 tercatat sebesar Rp 428,10 miliar, total ekuitas senilai Rp 2,39 triliundan total aset sebesar Rp 5,25 triliun.

Menurut Hadian, meskipun pendapatan mengalami kontraksi secara yoyperseroan mampu menjaga Gross Profit Margin di level 8,59% atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan Operating Profit Margin di level 5,34% dan Net Profit Margin di level 5,54%ditopang dari pendapatan lainnya.

Kondisi lain yang membuat WEGE tetap memberikan performa terbaiknya adalah dari sisi Rasio Leverage, dengan DER WEGE saat ini sebesar 1,20 kali, Gearing Ratio sebesar 0,30 kali, dan Current Ratio sebesar 2,03 kali,menunjukkan WEGE memiliki tingkat likuiditas dan fundamental yang sehat,” jelas dia.

Lebih lanjut, WEGE mencatat capaian kontrak baru hingga Oktober 2022 yakni Rp 4,22 triliun atau meningkat 140% yoy. Komposisi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari office 22,13%, public facility 67,08%, commercial 0,87%, dan residencial 9,93%.

“WEGE saat ini juga telah mengerjakan proyek hunian IKN. Proyek hunian IKN merupakan proyek WEGE dengan nilai kontrak porsi WEGE sebesar Rp 419,22 miliar, proyek dengan 22 tower, 3.160 modul, dan lebih dari 17.000 bed dengan 4 lantai. Proyek ini mencapai progres sebesar 26,94%. Proyek hunian IKN didesain dengan teknologi percepatan konstruksi yaitu dengan modular WEGE. Kelebihan dari modular WEGE adalah percepatan konstruksi dengan tingkat waste yang minim. Teknologi BIM pun diterapkan dalam pembangunan dengan tipe Modular Stacking tersebut. Selain menyasar proyek-proyek IKN, WEGE juga aktif menyasar proyek dari pemerintah maupun swasta, proyek hotel milik BUMN, proyek apartemen milik swasta, sarana olahraga, dan gedung perkantoran,” ujar Hadian.

Rincian kontrak baru tersebut, antara lain Dhoho International Airport, PT Bio Farma’s Product Development Facility Bandung, Building 1 dan 2 ITB Innovation Park Bandung Teknopolis, Kalideres Regional Public Hospital, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, dan VIP & VVIP Building Halim Perdana kusuma Airport Revitalization.

Kemudian Renovation of Biofarma Building No.14, Al Hidayah Phasee-1 Mosque Bogor, UIN Alaudin Hospital Makassar, UPT Vertikal Hospital Surabaya, MFH Corridor & Roof Garden KOOPERBI, dan New Capital City Project Modular Housing for Contractors.

Adapun saat ini WEGE Bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA-WEGE KSO) tengah mengerjakan konstruksi fisik dan bangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Surabaya, Krembangan, Surabaya.

Bertempat di lokasi pembangunan RS UPT Vertikal Surabaya, proses groundbreaking secara resmi dilaksanakan pada Rabu (9/11).

Penekanan sirine pada proses groundbreaking oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi, didampingi Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan drg. Murti Utami, menandai dimulainya pembangunan RS UPT Vertikal Surabaya.

Turut hadir dalam prosesi serta mendampingi Kemenkes melakukan tinjauan lapangan Direktur Operasi III WIKA Rudy Hartono, didampingi Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita.

WIKA-WEGE KSO selaku kontraktor memiliki pekerjaan, mencakup struktur, arsitektur, mechanical electrical & plumbing (MEP), dan infrastruktur. Sejalan dengan dimulainya proses pembangunan Rumah Sakit yang akan diarahkan sebagai center of excellence untuk pelayanan jantung, stroke, dan kanker.

Direksi Operasi III WIKA Rudy Hartono menyampaikan beberapa inovasi yang akan diterapkan.

“WIKA-WEGE KSO akan menerapkan Value Engineering (VE) dan inovasi Building Information Modelling (BIM) pada pekerjaan struktur untuk mempercepat pelaksanaannya dan rampung dengan mutu terbaik,” ujarnya.

Gedung RS UPT Vertikal akan rampung dengan empat tower yang terdiri atas Tower A sebagai Medical Center, Tower B untuk Spesialis Jantung, Tower C untuk Spesialis Otak, dan Tower D untuk Spesialis Kanker. Pembangunan proyek bernilai Rp 1,49 triliun ini ditargetkan rampung dalam kurun waktu 660 hari.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi atas pembangunan rumah sakit yang dilandasi spirit bersama untuk menyelamatkan masyarakat di tengah pandemi.

“Semangat inilah yang akan menuntun proses pembangunan 3 tower rumah sakit ini dengan melestarikan keindahan warisan cagar budaya yang ada di wilayah ini. Sehingga ini akan menjadi newcomer dari 408 rumah sakit yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur,” ungkapnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Inovasi Tanpa Henti, WEGE Masuk Deretan Saham Terbaik 2022

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts