gep-indonesia.org

Torehan Sejarah Antoni Salim di 2022 Ini Gak Ada Lawan

Jakarta, CNBC Indonesia – Konglomerat Anthoni Salim membuat gebrakan baru dalam sejarah. Pelaku pasar modal dikejutkan oleh kepakan bisnisnya di sektor baru. Setelah baru-baru ini nyemplung ke sektor infrastruktur dengan mengakusisi jalan tol layang MBZ, ikutan booming tech melalui data center, kini Ia masuk bisnis lawas, batubara yang sedang primadona.

Meskipun Anthoni Salim sudah memiliki ratusan perusahaan yang hampir mengelola semua sektor bidang usaha. Tentunya, sektor batu bara bukan lah ujung dari kepakan sayap bisnisnya, karena masih banyak daftar belanjaan Keluarga Salim. Dua kata strategi kunci yang melekat dengan diri Anthoni Salim adalah inovasi dan ekspansi.

Anthoni Salim telah berkongsi dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) seiring dengan persetujuan rencana private placement BUMI oleh 96% pemegang saham.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Anthoni Salim bersama Grup Bakrie menjadi pengendali BUMI. Hal ini juga tercermin dari para pihak yang menebus private placement tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (20/10/2022), ada 200 miliar saham baru yang diterbitkan dalam private placement. Adapun harga pelaksanaannya Rp 120 per saham. Sehingga, nilai transaksi mencapai Rp 24 triliun.

Mach Energy Limited (MEL) menebus 170 miliar saham private placement atau setara Rp 20,4 triliun. Sedang Treasure Global Investment Limited menebus 30 miliar saham atau setara Rp 3,6 triliun.

MEL adalah entitas usaha yang sebesar 42,5% sahamnya masing-masing dimiliki oleh Bakrie Capital Indonesia dan Mach Energy Singapore Pte. Ltd. (MPEL). Sedang 15% kepemilikan sisanya menjadi porsi milik Clover Wide Limited.

Sebagai catatan, MPEL adalah perusahaan di bawah Grup Salim. Anthoni Salim memiliki kendali penuh atas MPEL.

Nah, dari situ bisa tergambar berapa harga yang Anthoni Salim tebus untuk memiliki saham BUMI. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Grup Bakrie dan Grup Salim masing-masing menguasai 42,5% saham MEL.

Dengan kata lain, porsi kepemilikan antara Grup Salim dan Bakrie berimbang, 50:50. Dus, jika penebusan private placement dianggap pro-rata sesuai porsi kepemilikan masing-masing, Grup Salim menebus 85 miliar saham atau setara Rp 10,2 triliun.

Sementara, 85 miliar saham sisanya menjadi porsi yang ditebus oleh Grup Bakrie melalui Bakrie Caapital. Nilainya sama, setara Rp 10,2 triliun.

Belum berhenti sampai di situ. Treasure Global Investments Limited (TGIL) juga menjadi pihak yang menebus 15% atau setara 30 miliar saham private placement. Nilai penebusannya Rp 3,6 triliun.

Perlu diketahui, selain memiliki 42,5% saham MPEL juga merupakan pemilik 83,85% saham TGIL. Jika mengacu persentase ini dan nilai penebusan MPEL, maka Anthoni Salim merogoh kocek sekitar Rp 3,02 triliun.

Jika ditotal, nilai saham private placement BUMI yang ditebus Anthoni Salim melalui MPEL dan secara tidak langsung melalui TGIL mencapai sekitar Rp 13,2 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos Indofood: Kenaikan Harga Mi Instan Bukan Karena Perang

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version