Tiarap 2 Hari, CPO Ngamuk! Terbang 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik tajam di sesi awal perdagangan Rabu (16/11/2022), setelah harga CPO terkoreksi selama dua hari beruntun pekan ini.

Read More

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melesat 1,36% ke MYR 4.088/ton pada pukul 08:05 WIB.



Minyak sawit berjangka Malaysia pada Selasa (15/11) ditutup tergelincir 1,99% menjadi MYR 4.030/ton (US$ 889,62/ton) dan menjadi posisi penutupan terendah sejak 28 Oktober 2022. Terkoreksinya CPO dipicu oleh menguatnya ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat CPO menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Harga CPO juga tertekan oleh harga minyak saingan, harga minyak kedelai di Dalian berakhir melemah 1,1% dan minyak keldeai di Chicago Board of Trade jatuh 0,4%. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global. Sehingga, ketika harga minyak kedelai terkoreksi maka akan mempengaruhi laju CPO.

Surveyor Kargo AmSpec Agri memprediksikan nilai ekspor CPO Malaysia naik di kisaran 10%-12,7% pada 1-15 November 2022, dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, pemerintah India kembali menaikkan harga dasar CPO impor karena harga CPO dunia sudah mulai naik. Sejatinya, pemerintah India selalu memperbaharui harga dasar CPO setiap dua minggu sekali untuk menghitung besaran pajak yang akan dibayar oleh para importir.

Kini, harga CPO impor di Indonesia di banderol dengan harga US$ 960/ton, lebih tinggi dari sebelumnya di US$ 952/ton. India merupakan importir terbesar CPO dunia, tentunya harga dasar CPO yang lebih tinggi akan mempengaruhi permintaan pada CPO.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts