gep-indonesia.org

Tangguh & Optimistis, Kredit Mikro BRI Tumbuh 14,12%

Jakarta, CNBC Indonesia– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mengembangkan pelaku usaha mikro di tengah lonjakan inflasi dan dinamika kondisi perekonomian global. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 14,12% yoy pada kuartal III-2022.

Kredit mikro BRI secara konsolidasi meningkat dari Rp 463,7 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp 529,2 triliun pada kuartal III-2022. Adapun secara keseluruhan, BRI secara konsolidasi telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI sebagai bank yang fokus di segmen UMKM, terus mempertebal perannya dalam memacu pemulihan bisnis di segmen mikro dengan melanjutkan ekspansi kredit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam mendukung hal tersebut, BRI terus memperkuat strategi untuk menjangkau lebih banyak nasabah di sektor mikro hingga ultra mikro melalui integrasi layanan dan sentuhan digitalisasi.

Dalam integrasi layanan, BRI telah optimalisasi potensi sektor mikro dan ultra mikro melalui sinergi Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Menurut Supari, hal tersebut menjadi pendorong peningkatan customer base BRI yang berimplikasi langsung terhadap kinerja bisnis perseroan di sektor mikro dan ultra mikro.

Tercatat hingga kuartal III-2022, Holding Ultra Mikro memiliki 34 juta customer based untuk diberdayakan. Holding Ultra Mikro pun telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 196,6 triliun dan mengintegrasikan 28,1 juta nasabah hingga akhir September 2022.

Selain itu, jumlah penabung baru baru Holding Ultra Mikro telah mencapai 6,9 juta atau melebihi target awal yang sebanyak 3,3 juta.

Integrasi layanan lain adalah Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM) yang hingga kuartal III-2022 terealisasi sebanyak 1.003 gerai atau lebih besar dari target awal 978 lokasi Gerai Senyum. Tidak hanya itu, nasabah PNM Mekaar yang kini tergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai 47,2 ribu.

“Dengan mengerahkanresourceyang dimiliki oleh BRI Group, kami optimistis sektor mikro dan ultra mikro bakal melanjutkan kinerja positif ke depan. Kami memiliki lebih dari 68 ribu financial advisor untuk mendampingi pelaku usaha serta menerapkan community-based business model untuk menghadirkan layanan yang dekat dan aman kepada nasabah,” ucapnya dikutip dari siaran pers, Kamis (24/11/2022).

Kemudian digitalisasi, ungkap Supari, turut mendongkrak kinerja karena dapat meningkatkan efisiensi business process. Digitalisasi bisnis proses yang dilakukan oleh tiga entitas melalui BRISpot Mikro, Pegadaian Selena, dan PNM Digi terbukti mempercepat proses pencairan kredit.

Adapun BRILink Mobile yang digunakan oleh AgenBRILink juga berhasil memenuhi berbagai kebutuhan transaksi nasabah.

Selanjutnya, tambah dia, BRI secara konsisten meneruskan strategi businesses follow stimulus melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga kuartal III-2022, realisasi KUR BRI mencapai Rp234,4 triliun.

Komitmen ini tidak terlepas dari dampak penyaluran KUR yang punya korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Setiap satu nasabah KUR itu mempekerjakan tiga orang. Maka menjadi penting sekarang untuk mengembangkan UMKM ini dengan memberikan pekerjaan kepada masyarakat, supaya punya daya beli, dan mereka punya daya beli, meningkatkan konsumsi dan kemudian itu tetap menjadi driver daripada pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Tidak hanya BRI Group, optimisme ini juga dirasakan oleh pelaku UMKM. Indeks Bisnis UMKM Kuartal III-2022 yang dirilis oleh BRI menunjukan sektor UMKM masih menunjukan pertumbuhan bisnis yang optimistis di tengah tantangan laju kenaikan kenaikan inflasi.

Pertumbuhan positif bisnis UMKM kuartal III-2022 tergambar dari skor indeks bisnis UMKM yang berhasil meraih skor 103,2 atau dapat diinterpretasikan dalam fase optimistis karena skor berada di atas level 100,0.

Dalam memaksimalkan potensi tersebut, Supari menekankan peran pemberdayaan yang dinilainya menjadi kunci utama dalam menaikan kelas UMKM.

“Menaikkelaskan mereka (UMKM), mengupayakan mereka untuk menambah pendapatan itu menjadi sangat penting, oleh karena itu rasanya sudah sangat fit, bisnis model BRI harus semakin mengedepankan pemberdayaan dan pembiayaan menjadi bagian dari pemberdayaan, maka itulah sesungguhnya nilai konkrit BRI yang diberikan kepada Indonesia,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Riset BRIN: KUR BRI Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version