Sosok Ini Diam-diam Punya Harta Rp 49 T Lewat Tambang Emas RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten tambang emas-tembaga raksasa RI yang terafiliasi dengan Grup Salim, Amman Mineral Internasional (AMMN), resmi melantai awal Juli lalu dan saat ini tercatat menjadi emiten paling berharga ke-4 di Bursa Efek Indonesia (BEI) melampaui valuasi Telkom Indonesia (TLKM).

Read More

AMMN yang kala IPO dipatok di harga Rp 1.695 per saham, kini harganya telah mengangkasa naik 217,11% dari harga penawaran awal pada perdagangan intraday sesi I, Kamis (7/9) ke Rp 5.375/saham. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat mencapai Rp 386,55 triliun.

Kenaikan tersebut ikut mengerek harta kekayaan sejumlah sosok yang berada di belakang AMMN yang seluruhnya menguasai lewat kepemilikan tidak langsung di sejumlah perusahaan yang bertindak sebagai kendaraan investasi.

Meski terafiliasi dengan Grup Salim, terlihat dari sejumlah pemegang saham utama yang memiliki posisi di sejumlah perusahaan milik Grup Salim, nyatanya Anthoni Salim bukanlah pemegang saham tidak langsung dengan porsi terbesar.

Berdasarkan kalkulasi CNBC Indonesia, kepemilikan tidak langsung Anthoni berada di urutan ke-5 dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 7,14%. Adapun secara keseluruhan untuk Grup Salim lewat sejumlah tentakel bisnis ditaksir mencapai 43,72%, lalu ada kongsi Agus Projo lewat AP Investment sebesar 15,58%, diikuti oleh total kepemilikan tidak langsung keluarga Panigoro sebesar 14,96%.

Sementara itu, individu dengan kepemilikan tidak langsung di AMMN merupakan sosok misterius yang masih kurang familiar di telinga masyarakat RI, Husein Susilo Tjioe.

Husein diketahui menguasai AMMN lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung di PT Sumber Gemilang Persada (SGP). SGP sendiri merupakan pemegang saham dengan porsi terbesar di AMMN (32,44%), namun kepengendalian AMMN berada di bawah AP Investment, dengan Agoes Projosasmito menjadi pemilik manfaat terakhir.

Siapa Husein Susilo Tjioe?

Berdasarkan informasi yang tersedia di prospektus IPO AMMN, Husein ditaksir menguasai 12,62% saham AMMN secara tidak langsung lewat SGP. Artinya, saat ini total kekayaannya yang terikat di tambang tembaga-emas terbesar kedua di RI tersebut mencapai Rp 48,76 triliun.

Meski dengan angka kekayaan melimpah ruah tersebut, tidak banyak informasi yang tersedia terkait siapa sosok tersebut beserta rekam jejak lengkapnya di dunia bisnis.

Nama Husein sendiri secara efektif hanya tiga kali disebutkan dalam prospektus IPO. Pertama namanya disebut sebagai pemegang saham SGP, kedua dirinya diketahui sebagai komisaris SGP dan terakhir nama dia muncul dalam bagan struktur kepemilikan saham AMMN.

Penelusuran internet pun tidak memberikan banyak informasi terkait sosok Husein dan sepak terjang bisnisnya. Nama pernah muncul dalam publikasi media untuk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indofood, anak usaha kendaraan investasi Grup Salim, First Pacific yang berkantor di Hong Kong.

Dalam RUPSLB tersebut Husein diketahui menjadi salah satu pemangku kepentingan yang merupakan komisaris dari PT Mentari Subur Abadi (MSA). Perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut diketahui kala itu belum beroperasi secara komersil dan masih dalam tahap pengembangan. MSA merupakan cucu usaha Salim Group lewat Rascal Holdings Limited.

Selanjutnya nama Husein juga muncul di bank data milik Kementerian ESDM, MODI Minerba. Dirinya diketahui merupakan pemegang saham dan direksi dari Indomega Dirgasakti yang memiliki IUP Produksi besi di Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Kemudian Husein juga muncul sebagai pemegang saham dari PT Raya Saham Registra yang merupakan Biro Administrasi Efek (BAE) atau pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.

Kemudian namanya juga sempat muncul dalam investigasi Tempo terkait kasus Bank Umum Majapahit Jaya (BUMJ).

Lebih dari itu, tidak diketahui lagi informasi relevan terkait sosok yang kini menjelma menjadi salah satu orang paling kaya di Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Video: Harga IPO Amman Mineral Rp1.650-Rp1.775, Layak Beli?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts