Sentimen India Bisa Bikin Harga Batu Bara Panas Membara

Jakarta, CNBC Indonesia – Meski mengalami penguatan di hari terakhir perdagangan pekan ini, harga batu bara masih tertekan jika dibandingkan dengan minggu lalu.

Read More

Harga kontrak berjangka batu bara termal ICE Newcastle tercatat melemah 12,3% dibanding minggu lalu. Namun pada Jumat (27/1/2023), harga si batu hitam tercatat naik 2,7% dan ditutup di US$ 266,25/ton.

Kenaikan harga batu bara dalam jangka pendek memang berpotensi terjadi seiring dengan stok India yang menipis meski produksinya meningkat.

Pembangkit listrik di India dilaporkan terus berupaya meningkatkan stok sejauh musim dingin ini karena konsumsi meningkat lebih cepat daripada jumlah batu bara yang berhasil dikirimkan lewat jalur darat.

Stok bahan bakar hanya sedikit lebih tinggi dari saat ini tahun lalu, ketika pasokan batu bara yang tidak mencukupi ditambah dengan suhu yang lebih tinggi dari biasanya pada bulan Maret dan April menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Stok di produsen listrik setara dengan konsumsi kurang dari 12 hari, naik dari 9 hari kali ini tahun lalu, tetapi jauh lebih sedikit dari 18 hari pada 2021 dan 19 hari pada 2020.

Persediaan biasanya terakumulasi dari bulan Oktober sampai Maret, ketika permintaan AC dan lemari es lebih rendah, dan habis dari bulan April sampai September, ketika permintaan pendinginan tinggi dan produksi tambang terganggu oleh musim hujan.

Tetapi stok hanya meningkat 2,3 hari sejak September 2022, membuat posisi generator buruk untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi ketika suhu naik dari bulan Maret dan April dan seterusnya sebagaimana dilaporkan Reuters.

“Meskipun pasokan batu bara telah meningkat selama kuartal keempat, itu tidak cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Kementerian Ketenagalistrikan dalam sebuah memorandum tertanggal 9 Januari.

Demikian pula, upaya telah dilakukan untuk mengatasi kendala logistik pada jaringan kereta api, tetapi akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya sepenuhnya, kata kementerian tersebut.

Akibatnya, jumlah batu bara yang dikonsumsi oleh pembangkit listrik melebihi jumlah yang tiba dari tambang domestik antara 100.000 dan 300.000 ton per hari.

Untuk menghindari kekurangan, kementerian telah mengarahkan generator untuk mengimpor lebih banyak batu bara untuk dicampur dengan hasil domestik .

Kondisi ketatnya stok batu bara India inilah yang berpotensi mengerek harga naik dalam jangka waktu dekat ini.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jokowi Larang PLTU Baru, Nasib Batu Bara Gimana?


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts