Jakarta, CNBC Indonesia –Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, (INTP) Christian Kartawijaya mengatakan, industri semen pada 2022 mengalami perlambatan sebesar 3,1%, dengan segmen semen kantong -8,%. Sementara semen curah masih tumbuh hingga 15% secara industri.
“Namun di 2023 berita baiknya adalah kenaikan budget infrastruktur pemerintah di dalam APBN, dengan Rp 392 triliun atau naik hingga 8%,” ungkap Christian dalam Capital Market Outlook 2023, Selasa (21/2/2023).
Dampak kenaikan biaya infrastruktur tersebut, diyakini akan membuat pengusaha percaya kalau 2023 akan lebih baik. Kepercayaan tumbuhnya industri semen juga disebabkan dengan pembangunan IKN yang dimulai di tahun ini.
“IKN dimulai di 2023 dan kami perkirakan 900 ribu hingga 1 juta ton per tahun konsumsi tambahan akibat adanya IKN, belum termasuk multiflier efek. Ini tentunya imbas positif untuk 2023,” kata Christian.
Belum lagi, adanya hasil riset yang mengatakan bahwa pada tahun pemilu uang yang berputar di masyarakat akan bertambah. Keunikan lain juga terjadi terkait kenaikan konsumsi semen di bidang properti.
“Ini kesempatan untuk tumbuh positif dan kami melihat prediksi kenaikan konsumsi semen 2-4% di 2023,” kata Christian.
Melihat hal itu, INTP pun akan meluncurkan Semen Jempolan yang akan bersaing dengan pemain semen lainnya di kelas bawah. Menurutnya banyak pemain baru yang menawarkan harga murah, sehingga INTP juga tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan produk baru tersebut.
“Inovasi lain yang agak berbeda adalah produksi semen yang lebih ramah lingkungan, yakni dengan sampah dengan kerja sama dengan Dinas Lingkungan DKI Jakarta,” jelas Christian.
Untuk diketahui, INTP mengolah 1.000 ton sampah per hari sehingga ada 620 ton olahan sampah yang digunakan oleh Indocement sebagai bahan bakar setiap harinya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Semarak Pasar Modal RI, OJK Kejar Target Inklusi Keuangan 90%
(dpu/dpu)
Sumber: www.cnbcindonesia.com