Jakarta, CNBC Indonesia – H-1 sebelum akhir tahun Wall Street dibuka sumringah menguat di zona hijau.
Indeks Dow Jones terpantau menguat 1,13%. Sementara indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi dengan apresiasi 1,83% dan 2,68%.
Kenaikan indeks saham AS merespons rilis data pengangguran AS yang mengalami kenaikan. Initial jobless claims tercatat mencapai 225 ribu hingga 24 Desember 2022.
Angka klaim pengangguran mengalami kenaikan sebanyak 9.000 dibandingkan dengan pekan sebelumnya dan 2.000 lebih tinggi dari estimasi konsensus Dow Jones 223.000.
Kenaikan klaim pengangguran membuat pasar berekspektasi Fed akan lebih loose terhadap kebijakan moneternya.
Bagaimanapun juga pasar saham AS akan tetap mengakhiri kinerja tahun 2022 dengan kinerja terburuknya sejak 2008. Indeks Dow Jones turun 9,5%, S&P 500 melemah 20,6% dan Nasdaq Composite drop 34,7%.
“Investor mulai mengantisipasi resesi ekonomi yang akan terjadi pada awal 2023 seiring dengan proyeksi laba konstituen S&P 500 yang menurun dan tren ke sektor defensif” kata Sam Stouvel Chief Investment Strategist CFRA.
Namun terkait dengan resesi, Stovall memprediksi hanya akan terjadi secara mild
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Blue Bird Digugat Rp 11 Triliun, Saham BIRD Anjlok
(trp/trp)
Sumber: www.cnbcindonesia.com