Saham FWCT ARB 2 Hari Beruntun, Investor Ini Banyak Buang

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham baru emiten produsen kayu lapis yakni PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) kembali ambles dan sentuh auto reject bawah (ARB) di perdagangan sesi I Kamis (2/2/2023) atau di perdagangan hari ketiganya.

Read More

Per pukul 09:11 WIB, saham FWCT ambles 6,76% ke posisi Rp 138/saham dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB). Saham FWCT pun sudah menyentuh ARB dua kali, hanya dalam tiga hari perdagangan setelah melantai di bursa pada Rabu lalu.

Saham FWCT sudah ditransaksikan sebanyak 192 kali dengan volume sebesar 2,23 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 307,99 juta.

Hingga pukul 09:11 WIB, ada 592.857 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 138/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada lagi antrian yang tertera, menandakan bahwa saham FWCT sudah menyentuh ARB.

Saham FWCT sempat melesat lebih dari 35% pada perdagangan perdananya Rabu lalu. Namun, tidak seperti halnya saham IPO yang dapat mencetak ARA berhari-hari, saham FWCT justru kembali mencetak ARB hari ini.

Meski gagal mencetak kembali ARA, tetapi posisi harga saham FWCT hari ini masih berada di atas harga IPO-nya yakni di Rp 118/saham.

Diketahui kemarin, ada aksi ‘guyuran’ oleh beberapa broker. Tercatat, broker PT Semesta Indovest Sekuritas (MG) melego saham FWCT hingga mencapai 4 miliar lembar saham dengan harga rata-rata penjualan berada di level Rp 162/saham pada perdagangan kemarin.

Broker MG bukanlah underwritter saham FWCT. Selain broker MG, ada pula broker HD (KGI Sekuritas) yang melego saham FWCT sebanyak 861,2 juta lembar dengan harga rata-rata penjualan Rp 161/saham kemarin.

Sedangkan broker yang menjadi pembeli FWCT kemarin yakni broker YP (Mirae Asset Sekurtas Indonesia) yang membeli sebanyak Rp 1,9 miliar lembar dengan harga rata-rata pembelian Rp 164/saham. Adapun underwriter FWCT yakni YJ (Lotus Andalan Sekuritas) hanya membeli sebanyak 242,4 juta lembar saham dengan harga rata-rata pembelian Rp 166/saham.

Berdasarkan prospektus perseroan, FWCT menawarkan sebanyak 375 juta saham atau 20% dengan target dapat meraih dana Rp 44,25 miliar.

“Harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 100-Rp 108 per saham. Melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp 40,50 miliar hingga Rp 44,25 miliar,” ungkap perseroan dalam prospektusnya.

Sekitar 79% dana dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi utama, seperti rotary barker, spindle-less, continuous dryer, press dryer, glue spreader, cold press, hot press, panel saw, sander calibrating dan sander finishing.

Lalu, sekitar 16% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi pendukung seperti boiler, forklift dan knife grinder. Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung operasional perseroan antara lain, untuk pembayaran pembelian bahan baku kepada pemasok.

Sebagai informasi, PT Wijaya Cahaya Timber Tbk didirikan pada 8 Maret 2017 di Jakarta, Indonesia. Perseroan bergerak di bidang Industri kayu lapis/plywood dan Veener Wood, dengan empat pabrik utama yang dioperasikan sendiri yang berlokasi di 2 kota yaitu Malang dan Jember.

Perseroan mendirikan pabrik pertama di Malang pada 2017 dengan kapasitas awal 48.000 kubik per tahun dan memulai produksinya pertama kali pada Maret 2018.

Hingga saat ini Perseroan telah memiliki empat bangunan pabrik di dua kota di Jawa Timur yaitu Malang dan Jember dengan total kapasitas produksi 198.000 kubik untuk plywood.

Perusahaan juga memiliki lebih dari 3.000 tenaga kerja, memenuhi kualifikasi dan sertifikasi berstandar tinggi yang dibutuhkan oleh negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, serta telah mengekspor ke 12 Negara tujuan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Video: Gara-Gara Elon Musk, Saham Tesla Ambruk 12%

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts