Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas emiten batu bara terpantau menguat pada perdagangan sesi I Kamis (10/8/2023), seiring masih positifnya harga batu bara acuan dunia.
Per pukul 09:27 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 16 saham terpantau menguat, tiga saham cenderung stagnan, dan satu saham terpantau masih melemah.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
ABM Investama | ABMM | 3.940 | 3,68% |
Indika Energy | INDY | 2.010 | 2,81% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 392 | 2,62% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.005 | 2,55% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 28.450 | 1,79% |
Bumi Resources | BUMI | 131 | 1,55% |
Atlas Resources | ARII | 198 | 1,54% |
Bayan Resources | BYAN | 17.675 | 1,29% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.430 | 1,25% |
TBS Energi Utama | TOBA | 360 | 1,12% |
Harum Energy | HRUM | 1.635 | 0,93% |
United Tractors | UNTR | 27.975 | 0,81% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.840 | 0,79% |
Bukit Asam | PTBA | 2.800 | 0,72% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 4.480 | 0,67% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 1.150 | 0,44% |
MNC Energy Investment | IATA | 62 | 0,00% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 5.425 | 0,00% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 50 | 0,00% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 55 | -1,79% |
Sumber: RTI
Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) memimpin penguatan saham-saham batu bara RI pada hari ini, yakni melonjak 3,68% ke posisi Rp 3.940/saham.
Selain itu, saham raksasa batu bara juga terpantau menghijau pada hari ini, di mana PT Indika Energy Tbk (INDY) menjadi yang paling besar penguatannya pada sesi I hari ini, yakni melesat 2,81% menjadi Rp 2.010/saham.
Bergairah kembali saham-saham batu bara terjadi di tengah masih positifnya harga batu bara dunia, di mana Harga batu bara terus melanjutkan penguatan tiga hari beruntun, hingga mendekati level psikologis US$ 150 per ton.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup melesat 2% di posisi US$ 148,25 per ton. Posisi penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 4 Juli 2023 atau dalam sebulan lebih.
Sejak awal Agustus, harga batu bara telah terapresiasi 6,7% dari US$ 138,85.
Sentimen penggerak harga batu bara salah satunya berasal dari gangguan pasokan gas yang merupakan sumber energi substitusi batu bara di Eropa. Harga gas terbang hingga 28,19% kemarin.
Melonjaknya harga gas di Eropa terjadi karena adanya potensi gangguan pasokan global gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari Australia.
Ini dipicu oleh laporan bahwa para pekerja di kilang LNG penting di Australia sedang merencanakan aksi mogok untuk memperjuangkan gaji yang lebih tinggi dan keamanan kerja yang lebih baik.
Sementara pasokan LNG Australia jarang mengalir langsung ke Eropa, UE menjadi semakin bergantung pada kargo LNG lintas laut global untuk menggantikan pasokan Rusia yang dipangkas sejak perang di Ukraina.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang tinggi searah dengan batu bara, hampir menyentuh level psikologis 40 euro. Harga gas melesat 28,19% ke 39,82 euro per mega-watt hour (MWh).
Faktor penguatan selanjutnya datang dari dampak gelombang panas (heatwaves) yang menyebabkan permasalahan energi China yang akhirnya harus kembali bergantung ke sumber energi kotor ini.
Gelombang panas yang terjadi sebelumnya tidak hanya menyebabkan lonjakan permintaan, tetapi juga menyebabkan kekeringan yang mengganggu pasokan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Berkurangnya curah hujan dan permukaan air sungai yang menurun akan mengganggu pergerakan hidro power untuk PLTA. Alhasil, PLTU yang berbasis uap dari pembakaran batu bara menjadi opsi China meningkatkan sumber energi listrik.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com