Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Ashmore AM, Steven Satya Yudha menilai, Bank Indonesia sudah menerapkan kebijakan yang front loaded dan preemptive dalam menjaga stabilitas Rupiah.
Meski Rupiah masih loyo dikisaran Rp 15.700-an per Dolar AS namun investor melihat interest rate differential (IRD) The Fed dan BI rate masih cukup rendah. Sehingga diperlukan penyesuaian suku bunga BI agar mampu menjaga daya tarik pasar domestik, diproyeksi BI7DRR bisa naik ke atas 6% hingga tahun 2023.
Seperti apa pasar melihat upaya BI menjaga daya tarik Rupiah dan pasar dalam negeri? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), Steven Satya Yudha dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 30/11/2022)
Sumber: www.cnbcindonesia.com