gep-indonesia.org

Penguatan Bitcoin & Ethereum Masih Dihantui Kebangkrutan FTX

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor dan para trader cryptocurrency masih harus gigit jari. Pasalnya, harga token digital masih terus tertekan. Apalagi dengan munculnya berita kebangkrutan FTX sebagai salah satu bursa kripto terbesar di dunia.

Meski ada perlawanan dari aset-aset digital di minggu ini karena sentiment Fed yang melunak tetapi, Kenaikan harganya tidak terlalu signifikan.
Harga Bitcoin dan Ethereum sebagai kripto paling populer dan dengan nilai pasar terbesar terpantau naik 1,64% dan 4,79% hingga artikel ini ditulis.

Namun harga Bitcoin masih terpaut cukup jauh dari level psikologis US$ 20.000/BTC, sedangkan harga Ethereum masih di bawah US$ 2.000/ETH.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Carut marut soal isu inflasi tinggi, resesi hingga faktor internal ekosistem kripto menjadi pemicu kejatuhan aset digital yang satu ini.

Jika di bulan Mei lalu, investor dibuat panik dan menderita kerugian hingga miliaran dolar AS akibat ambrolnya harga Terra dan Luna, kini kepanikan melanda pasar kripto setelah FTX sebagai bursa kripto terbesar setelah Binance mengajukan kebangkrutan.

Asal tahu saja, FTX merupakan bursa kripto yang nilainya ditaksir mencapai US$ 32 miliar yang didirikan oleh seorang pria bernama Sam Bankman-Fried.
Salah satu pemicu kehancuran FTX adalah tata kelola yang salah alias miss-management.

Mantan bos FTX, Sam Bankman-Fried disebut jadi penyebab kebangkrutan perusahaannya sendiri. Dalam pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS) disebutkan runtuhnya raksasa bursa kripto itu setelah ‘dijalankan sebagai kekuasaan pribadi Sam Bankman-Fried’.

Pengacara James Bromley menyebut masalah itu sebagai ‘kaisar tidak punya pakaian’. Dia juga menggambarkannya sebagai “salah satu keruntuhan yang paling mendadak dan sulit dalam sejarah perusahaan Amerika”, dikutip dari BBC, Kamis (24/11/2022).

Gaya hidup Bankman-Fried juga jadi bahan pembicaraan dalam pengadilan tersebut. Pria 30 tahun itu dilaporkan menghabiskan US$300 juta untuk rumah liburan dan properti bagi staf seniornya.

Sebelumnya FTX mengajukan status bangkrut setelah perusahaan itu runtuh pada awal bulan ini. Ada lebih dari 1 juta investor di FTX dan kemungkinan uang mereka tidak bisa kembali didapatkan.

Belum diketahui berapa banyak uang yang tertahan di FTX. Namun Bromley mengatakan aset kripto milik beberapa perusahaan telah dicuri oleh hacker.

Kasus demi kasus yang terus terkuak pada akhirnya membuat aset digital yang satu ini kurang dilirik lagi. Tidak seperti tahun lalu ketik Bitcoin dan Ethereum menjadi primadona, kini keduanya harus kehilangan lebih dari 60% nilai pasarnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bandar Kripto FTX Diisukan Kabur Usai Perusahaannya Bangkrut

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version