Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menutup tahun buku 2022 dengan mencatatkan rugi bersih Rp1,65 triliun. Padahal, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan usaha Rp 3,78 triliun, meningkat sekitar 500% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 626 miliar.
Meskipun begitu, besaran kerugian tersebut telah berkurang bila dibandingkan kerugian dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 2,3 triliun. Rugi usaha AirAsia Indonesia pun juga turun tipis ke Rp 1,3 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun.
Adapun beban bahan bakar CMPP tahun 2022 sebesar Rp 1,87 triliun, membengkak dari setahun sebelumnya sebesar Rp 332 miliar. Begitu pula dengan beban perbaikan dan pemeliharaan Rp 674 miliar, dari Rp 294 miliar pada 2021.
Sementara beban penyusutan tahun 2022 telah turun menjadi Rp 636 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun. Beban pelayanan pesawat dan penerbangan meningkat menjadi Rp 398 miliar dari Rp 70 miliar pada tahun 2021.
AirAsia Indonesia telah merogoh kocek lebih besar untuk gaji dan tunjangan tahun buku 2022 sebesar Rp 351 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 280 miliar. Beban pemasaran tahun 2022 sebesar Rp 182 miliar, naik dari yang sebelumnya Rp 25 miliar.
Kemudian beban sewa pesawat tahun 2022 sebesar Rp 143 miliar, naik dari yang sebelumnya Rp 99 miliar. Sementara beban asuransi tahun 2022 telah turun menjadi Rp 42 miliar, dari yang sebelumnya sebesar Rp 60 miliar.
Namun, beban usaha lain CMPP tahun 2022 telah membengkak menjadi Rp 1,11 triliun dari yang sebelumnya Rp 227 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Gara-gara Ini BNBR Grup Bakrie Bisa Untung Dari Rugi
(luc/luc)
Sumber: www.cnbcindonesia.com