gep-indonesia.org

Nggak Sampai Sehari, Deretan Saham Ini Kasih Cuan Gede

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan koreksi 0,34% atau 24,38 poin, ke 7.057,8 pada penutupan perdagangan sesi I, para pelaku pasar tengah fokus dengan sinyal-sinyal kenaikan suku bunga The Fed untuk Desember mendatang.

Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 5,29 triliun dengan melibatkan lebih dari 13 miliar saham yang berpindah tangan 721 kali.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, mayoritas saham siang ini terpantau masih mengalami mengalami kenaikan. Statistik perdagangan mencatat ada 275 saham yang naik dan 234 saham yang mengalami penurunan, serta sisanya sebanyak 187 saham stagnan.

Di tengah terkoreksinya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Senin (21/11/2022).

1. PT Trisula International Tbk (TRIS), naik +28,57%, ke Rp 234/unit

2. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), naik +24,04%, ke Rp 129/unit

3. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN), naik +20,45%, ke Rp 106/unit

4. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +10,56%, ke Rp 199/unit

5. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), naik +7,08%, ke Rp 242/unit

Saham emiten tekstil dan garmen yaitu PT Trisula International Tbk (TRIS) mampu menduduki sekaligus memimpin deretantop gainerspada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,42 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 42,87 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham TRIS bergerak di rentang Rp 184-238/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham TRIS mencapai Rp 735,1 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan sejak perdagangan 14 November hingga akhir pekan lalu Jumat (18/11/2022), saham TRIS tercatat hanya sekali menghijau, dengan 3 kali mengalami koreksi, dan 1 kali stagnan. Dengan ini, saham TRIS masih mengalami kenaikan mencapai 50,97% sepekan dan sudah naik 56% dalam 3 bulan terakhir.

Kenaikan saham TRIS dipicu oleh laporan bahwa TRIS berhasil mencatatkan penjualan dari pasar ekspor. Pada kuartal III-2022, penjualan ekspor TRIS mencapai Rp 711,92 miliar.

Ekspor Perseroan ke negara-negara tujuan diantaranya Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang yang tercatat meningkat 45% YoY. Adapun total penjualan domestik hanya menyumbang sebesar Rp 332,49 miliar atau meningkat 19% yoy.

Sesuai laporan keuangan yang diterbitkan Perseroan, sampai dengan kuartal IIII-2022, TRIS membukukan laba bersih senilai Rp 27,91 miliar, naik hingga 590% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,04 miliar. Sementara penjualan TRIS tercatat sebesar Rp 1,04 triliun pada kuartal III-2022.

Peningkatan kinerja penjualan baik untuk pasar ekspor maupun domestik semakin memberikan optimisme bagi perusahaan.

Untuk diketahui, TRIS memiliki pasar ekspor yang kuat termasuk dalam pengadaan garmen untuk merek ritel internasional dan pengadaan seragam di institusi penerbangan (airlines), perhotelan, rumah sakit dan pelayanan publik (seperti pemadam kebakaran).

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini, Senin (21/11/2022).

1. PT Bank Jago Tbk (ARTO), turun -6,94%, ke Rp 5.700/unit

2. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), turun -6,39%, ke Rp 430/unit

3. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), turun -6,69%, ke Rp 302/unit

4. PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP), turun -6,72%, ke Rp 111/unit

5. PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), turun -6,54%, ke Rp 100/unit

Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 43,5 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 7,44 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham ARTO bergerak di rentang Rp 5.700-6.125/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ARTO mencapai Rp 78,98 triliun.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 14 November hingga akhir pekan lalu, Jumat (18/11/2022), saham ARTO tercatat hanya sekali ambles, dan 4 kali menghijau. Kendati demikian, ARTO masih mengalami penurunan 0,44% sepekan, naik 3,64% sebulan, dan masih ambles 64,38% secara year-on-year/yoy.

Seperti diketahui, saham Bank Jago sempat mencapai posisi tertinggi di Rp 19.000 per lembar pada 21 Januari 2022. Namun saham ARTO masih saja terjerembab di level 5.700.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham ARTO siang ini. Jika melihat kinerja keuangannya, Bank ini mencatatkan DPK sebesar Rp7,28 triliun pada akhir September 2022, tumbuh 186% secara yoy. Dari total DPK, produk CASA mendominasi hingga 71% dengan nilai Rp 5,14 triliun.

Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah nasabah sebanyak 3 kali lipat, dari 1,4 juta nasabah pada akhir 2021 menjadi 4,2 juta pada akhir September 2022.

Dari sisi aset, Bank Jago mencatatkan outstanding kredit sebesar Rp 8,16 triliun meningkat 119% secara yoy.

Pertumbuhan cepat ini didukung oleh pertambahan mitra Bank Jago dalam partnership lending, yaitu kerja sama penyaluran kredit dengan berbagai ekosistem. Hingga akhir September 2022, Bank Jago telah menggandeng 32 institusi dalam partnership lending.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Emiten Kosmetik Ini Paling Cuan, Giliran CHEM Paling Boncos!

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version