‘Mood’ Pasar Gampang Berubah, IHSG Coba Tatap 6.900 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak volatil hingga berakhir di 6.873,40 atau merosot 0,31% secara harian pada Selasa (21/2/2023).

Nilai transaksi bursa terbilang sepi, hanya Rp7,86 triliun dengan volume perdagangan 16,95 miliar saham.

Read More

Sebanyak 294 saham turun, 210 saham mengalami kenaikan dan 221 lainnya mendatar.

Hari ini IHSG dibuka menguat hingga sebelum pukul 11.00 WIB. Namun kemudian berbalik arah hingga ditutup keluar zona psikologis 6.900.

Artinya, IHSG telah melemah dua hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan, koreksi Indeks telah mencapai 0,99%.

Walhasil, IHSG masih jauh untuk menorehkan kinerja positif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 0,33% (year to date/YtD).

Tumbangnya IHSG juga tak lepas dari melemahnya saham-saham dengan kapitalisasi raksasa. Saham bank menjadi yang paling memebebani IHSG dengan Bank Rakyat Indonesia menjadi laggard utama disusul bank Central Asia, Bank Mandiri dan Bank Mega.

Kinerja IHSG bergerak senada dengan mayoritas bursa utama Asia juga membukukan kinerja negatif kecuali Shanghai Composite Index yang menguat 0,49%.

Asing juga kembali melakukan jual bersih Rp73,42 miliar di pasar reguler, kali kelima beruntun.

Pasar saham Indonesia masih diwarnai ketidakpastian, terutama yang berasal dari luar negeri. AS baru saja merilis data manufaktur yang menunjukkan kinerja industri yang membaik, serta angka pengangguran yang menurun.

Namun, kabar baik ini justru membuat para investor gelisah karena dianggap akan memicu kenaikan suku bunga guna menekan inflasi. Goldman Sachs dan Bank of America memprediksi bahwa suku bunga masih akan naik tiga kali lagi pada Maret, Mei, dan Juni.

Jika prediksi ini benar, maka indeks Wall Street bisa terguncang dan menyebabkan penurunan hingga 6% pada Maret. Hal ini juga berdampak pada indeks pasar ekuitas di Indonesia, karena indeks AS adalah acuan dunia.

Dari dalam negeri, Indonesia mencatat surplus neraca pembayaran besar, namun investor tidak tertarik karena sebagian besar valuta asing masih di luar negeri. Bank Indonesia melaporkan bahwa surplus transaksi berjalan pada tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS.

Transaksi berjalan pada triwulan IV mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS, namun capaian surplus triwulan sebelumnya sedikit melambat. Seluruhnya, neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2022 mencatat surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS.

Sentimen masih terbilang sepi, selain musim laporan keuangan perusahaan. Investor akan menyimak sentimen dari eksternal, termasuk bursa Asia dan AS (Wall Street) serta memerhatikan rilis data indikator iklim bisnis Jerman per Februari 2023.

Analisis Teknikal


Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Akhir-akhir ini IHSG terus berada di fase sideways atau dalam pola rectangle. Sejauh pola tersebut tidak rusak (misalnya, IHSG tiba-tiba anjlok ke level 6.700), IHSG masih di jalur konsolidasi.

Berdasarkan indikator BB, IHSG kembali ditutup menyentuh level support terkuat berupa area Fibonacci 78,6% (6.870). Level 6.870-6.890 merupakan demand zone untuk IHSG saat ini.

Apabila bertahan di level support tersebut, IHSG berpeluang menguji level resistance terdekat berupa level psikologis 6.900.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaituRelative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Hari ini, Posisi RSI ditutup turun di 50,40.

Berdasarkan indikator lainnya, yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 26 berada di atas MA 12.

Melihat IHSG bergerak volatil akhir-akhir ini, hari ini, IHSG berpeluang kembali bergerak mixed dan berusaha menguji lagi resistance di level psikologis 6.900. Support terdekat IHSG di level 6.870 dan 6.830.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bursa Saham Global Longsor Berjamaah, IHSG Ikutan Nih..

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts