gep-indonesia.org

Mohon Maaf! IHSG Sulit ke 7.000 Lagi di Sisa 2022

Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan tahun ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Diikuti berbagai peristiwa yang terus membuat volatilitas harga IHSG cukup tinggi di tahun ini.

Sebut saja, sektor energi yang pada kuartal I melonjak hingga 30%. Bagaimana tidak, di tengah kebutuhan negara-negara di dunia terhadap permintaan energi untuk pemulihan ekonomi pasca Covid 19 dan krisis energi yang diakibatkan perang antara Rusia dan Ukraina mendorong harga-harga komoditi seperti minyak, gas, dan batu bara melonjak tinggi.

Di kala itu, IHSG berhasil mencatatkan pertumbuhan 7,4%. tak hanya sektor energi yang menjadi pendorong. Pertumbuhannya didorong juga oleh sektor keuangan yang tumbuh 6,4%, dan sektor industri dasar 7,7%.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak lama setelah itu, naiknya harga-harga komoditas di dunia membuat tingkat inflasi melonjak di negara-negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia, sehingga memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja saham hampir di seluruh sektor.


Sekalipun saat itu Bank Indonesia tidak langsung menaikkan suku bunga, namun Pada periode 20 Apr – 15 Mei 2022, pasar merespon cukup negatif bersamaan dengan level IHSG saat itu yang cukup tinggi membuat IHSG terkoreksi cukup dalam -8,71%. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah sektor teknologi yang turun cukup dalam mencapai -20,69%, sektor keuangan -8,67% dan sektor industri dasar -7,10%.


ihsg

Namun ternyata tak lama setelah itu, sejak penurunan itu sampai awal Juni kinerja IHSG kembali pulih tumbuh +8,35%, pemulihan ini dipimpin oleh sektor teknologi yang tumbuh +9,55%, sektor energi +10,07%, sektor keuangan +5,03% dan industri dasar +7,47%.

Sementara itu, kinerja IHSG pada sejak awal bulan Desember tahun 2022 ini masih mengalami penurunan sebesar -3,8%, di tekan oleh performa sektor teknologi yang jatuh cukup dalam pasca euforia panic selling GOTO saat pembukaan lock up pada 30 November 2020.

Seperti yang kita ketahui market cap GOTO yang cukup besar membuat peregerakannya cukup dominan terhadap pergerakan IHSG seiring dengan pergerakan saham-saham afiliasinya yang sama memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan IHSG seperti TLKM, ASII, dan ARTO.

Jika dilihat pergerakan IHSG sampai akhir tahun 2022 masih mengalami tantangan untuk dapat ditutup di level 7.000, ditengah valuasi untuk sektor seperti perbankan, energi, industri dasar yang sudah cukup tinggi membuat pelaku pasar untuk wait and see dan menunggu momentum dinginnya euforia panic selling dan harapan adanya technical rebound pada sektor teknologi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Duh! Putin Tambah Pasukan di Ukraina, IHSG Sulit Tembus 7.800

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version