Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten pertambangan batu bara dan emas Group Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terpantau ambles pada awal perdagangan sesi I Senin (28/11/2022).
Pada pukul 09:40 WIB, saham BUMI ambles 2,16% menjadi Rp 181/saham.
Nilai transaksi saham BUMI sudah mencapai Rp 154,49 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 859,83 juta lembar saham.
Koreksi saham BUMI terjadi di tengah masih positifnya harga batu bara acuan dunia pada akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 360,8 per ton. Harganya menguat 1,16%.
Dengan ini, maka harga batu bara sudah menguat dalam sepekan terakhir, di mana dalam sepekan harga batu bara melonjak 7,06% secara point-to-point (ptp).
Selain itu, koreksi saham BUMI juga terjadi saat perseroan bakal kembali melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement.
BUMI sebelumnya telah melaksanakan private placement ‘superjumbo’ hingga Rp 24 triliun pada Oktober lalu, di mana Grup Salim ikut masuk.
Private placement akan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp 80 per saham. Adapun jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rangka private placement ini sebanyak 27.479.434.606 saham seri C. Sehingga nilai private placement dalam rangka OWK kali ini sebesar Rp 2,19 triliun.
Seluruh saham baru yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD ini akan diambil bagian oleh pemegang obligasi wajib konversi (OWK) terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK.
CIC (China Investment Corporation) adalah pihak yang akan mengkonversi OWK terbesar pada private placement kali ini. Mereka akan mengkonversi semua OWK-nya (dipegang melalui innovate) menjadi saham.
Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 8,6 juta lot transaksi saham BUMI pada awal perdagangan sesi I. Adapun secara terperinci, sudah ada 479.400 lot pada order jual atau offer di harga Rp 181/saham. Sedangkan di order beli atau bid, sudah ada 243.464 lot di harga Rp 180/saham.
Adapun offer terbesar berada di harga Rp 190/saham yang mencapai 1,23 juta lot, sedangkan bid terbesar berada di Rp 173/saham, yang mencapai 2,02 juta lot.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
BUMI Jadi Perusahaan Batu Bara Dengan ESG Terbaik
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com