Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat laba bersih sepanjang semester I 2023 senilai US$ 150,6 juta. Capaian tersebut naik 3,2% dari laba bersih di periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 146,0 juta.
Mengutip laporan keuangannya, capaian laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan perseroan pada paruh pertama 2023 yang sebesar 30,4% menjadi US$ 492,2 juta dari sebelumnya yang sebesar US$ 377,5 juta.
Rincian pendapatan tersebut, diantaranya, pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 488,32 juta dan pendapatan sewa senilai US$ 3,9 juta.
Ekspor batu bara masih mendominasi pendapatan perseroan yang mencapai US$ 406,22 juta. Sementara ke pasar domestik senilai US$ 82,10 juta.
Selanjutnya, segmen penyewaan, perseroan mendapat pos dari sewa alat berat senilai US$ 1,60 juta, pendapatan dari sewa Jalan pengangkutan senilai US$ 1,98 juta, dan segmen Time, freight dan voyage charter senilai US$ 341.139.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langsung juga naik yaitu sebesar melonjak 79,7% menjadi US$ 238,88 juta dari sebelumnya US$ 132,97 juta. Beban umum dan administrasi juga naik 62,1% menjadi US$ 21,39 juta dari sebelumnya US$ 13,24 juta.
Adapun total aset perseroan pada semester I 2023 sebesar US$ 1,36 miliar atau naik dibandingkan 31 Desember 2022 yang sebesar US$ 1,27 miliar.
Pemegang saham Harum Energy per 30 April 2023 terdiri dari PT Karunia Bara Perkasa selaku pengendali dengan 79,79%, PT Bara Sejahtera Abadi 0,09%, dan masyarakat 18,62%. Sementara penerima manfaat akhir dari Harum Energy adalah keluarga Barki
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Longsor Jamaah, 3 Saham Raksasa Batu Bara RI Bebani IHSG
(rob/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com