gep-indonesia.org

Kurang Modal Tapi Gak Kurang Peminat, Ini Pemilik Bank Index

Jakarta, CNBC Indonesia – Segelintir bank yang masih kurang modal jelang akhir tahun harap-harap cemas dipinang perusahaan lain. Masuknya investor strategis, baik melalui skema akuisisi maupun merger diharapkan bisa menyelamatkan mereka dari ancaman downgrade menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau likuidasi.

Diketahui ada 4 bank yang kini dalam tahap penjajakan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Salah satu diantaranya yang dikabarkan tengah dalam bidikan sejumlah investor adalah Bank Index Selindo (Bank Index).

Meski kurang modal, Bank Index tak kurang peminat. Menurut informasi, dua perusahaan rintisan nasional (startup) Modalku dan Carro membidik saham perseroan untuk mereka akuisisi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Bank Index adalah sebuah bank swasta yang didirikan pada tahun 1992, dan fokus penyaluran kreditnya di sektor komersial, terutama pada usaha kecil dan menengah.

Perusahaan merupakan salah satu bank yang lahir pasca kebijakan PAKTO 88, yang awalnya dipimpin oleh Bambang Surjadi. Termasuk dalam salah satu bank yang selamat dari krisis 1997-1998, ekspansi Bank Index sendiri baru terjadi pada 2007.

Di bulan Juli 2007, Bank Index mengumumkan akan membeli sebuah bank kecil lain, bernama Bank Harmoni Internasional. Akuisisi ini dilakukan oleh Bank Index bersama pemiliknya, Kurniadi Setiawan dari tangan Petrus Soepratman dan Dewi Djutiana Hatianto pada 18 Desember 2007, menjadikan Bank Harmoni yang bermodal Rp 24 miliar tersebut beralih ke tangan Bank Index.

Kemudian, pada 7 April 2008, Bank Harmoni di merger dengan Bank Index, menghasilkan Bank Index sebagai penerima merger dan kantor cabangnya dijadikan cabang Bank Index Selindo yang asetnya menjadi Rp 1,06 triliun.

Saat ini pemegang saham Bank Index adalah PT Kazanah Indexindo 45,13%, Creador Capital: 15,68%, Funding Asia Group: 10%, Trusty Cars Pte.Ltd: 5%, Kurniadi Setiawan: 3,12%, SBI Emerging Asia Finance: 2,87%, Nederlandese Financierings: 2,13%, dan Alwi Setiawan: 1,03%

Pihak regulator berharap pada akhir tahun ini semua bank dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum yang telah disyaratkan. OJK juga sudah menyiapkan sejumlah skenario jika modal inti tak kunjung terpenuhi hingga batas waktu yang ditentukan. Setidaknya, ada tiga opsi yang bisa ditempuh.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Modal Inti Naik, Bank Mini Bisa Sejajar dengan Bank Regional

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version