Jakarta, CNBC Indonesia – Pasca libur memperingati Tahun Baru Imlek, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan perdana pekan ini.
IHSG melemah 0,2% dan ditutup di 6.860,85 pada perdagangan Selasa (24/1/2023). Sejak 12 Januari 2023, IHSG memang sudah membentuk pola uptrend.
Koreksi yang terjadi pada perdagangan kemarin, merupakan bentuk koreksi yang masih wajar setelah IHSG mengalami uptrend.
Meskipun IHSG terkoreksi, investor asing malah mencatatkan beli bersih. Di pasar reguler asing tercatat net buy Rp 102,77 miliar.
Bursa saham seperti Hong Kong dan China masih dalam suasana libur Imlek. Sementara itu indeks saham Nikkei Jepang justru melesat 1,46% kemarin.
Setelah mengalami koreksi yang dapat mencerminkan adanya momentum profit taking temporer kemarin, ke mana arah IHSGÂ hari ini ?
Analisis Teknikal
Foto: Teknikal
Teknikal
|
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG kemarin, indeks bergerak turun tetapi masih di atas level psikologis 6.800 dan batas bawah BB 6.766.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI ditutup sedikit menurun ke 56,84 kemarin.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di atas MA 26.
Dalam jangka pendek IHSG berpeluang terkonsolidasi terlebih dahulu di area 6.800-6.900 setelah mengalami uptrend hampir dua pekan terakhir.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Detik-detik BBM Naik, Ke Mana Arah IHSG?
(trp/trp)
Sumber: www.cnbcindonesia.com