Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sangat tipis pada perdagangan Rabu (9/8/2023). IHSG menguat 0,09% ke posisi 6.875,112 usai sempat menyentuh level psikologis 6.900, tepatnya 6.901,06, di awal perdagangan.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG sekaligus penahan terbesar agar IHSG tidak berbalik arah ke zona merah pada Rabu, yakni mencapai 0,79%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Rabu.
Sejalan dengan sektor keuangan yang menjadi penopang terbesar IHSG, tiga saham bank raksasa menjadi penopang IHSG pada Rabu, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 13,4 indeks poin, kemudian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 8,2 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 2,9 indeks poin.
IHSG berhasil menguat, meski penguatannya tipis-tipis,di tengah adanya kabar kurang menggembirakan yang datang dari Amerika Serikat (AS) dan China.
Dari AS, bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa kemarin,setelah lembaga pemeringkat internasional yakni Moody’s menurunkan peringkat beberapa bank regional di AS dan membuat sentimen pasar kembali memburuk
Beberapa pelaku pasar khawatir sinyal tersebut dapat menyebabkan lebih banyak masalah bagi pasar AS di masa depan, tetapi yang lain mengatakan mundurnya diharapkan mengingat reli luar biasa dalam ekuitas tahun ini.
Moody’s terpantau menurunkan peringkat kredit beberapa bank di AS, Senin lalu. Lembaga tersebut juga memperingatkan tengah meninjau status beberapa pemberi pinjaman terbesar AS lain.
Moody’s juga memperingatkan bahwa kekuatan kredit sektor itu kemungkinan akan diuji oleh risiko pendanaan dan profitabilitas yang lebih lemah.
MengutipReuters, Moody’s memangkas peringkat 10 bank AS satu tingkat. Bank yang diturunkan peringkatnya oleh Moody’s antara lain M&T Bank, Pinnacle Financial Partners, Prosperity Bank dan BOK Financial Corp.
Ada enam raksasa perbankan masuk dalam peninjauan. Termasuk Bank of New York Mellon, US Bancorp, State Street dan Truist Financial.
“Banyak hasil kuartal kedua bank menunjukkan meningkatnya tekanan yang akan mengurangi kemampuan mereka untuk menghasilkan modal internal,” kata Moody’s dalam sebuah catatan.
Hal itu memicu krisis kepercayaan di sektor perbankan AS dan membuat menyusutnya simpanan di sejumlah bank regional, meskipun otoritas sudah meluncurkan langkah-langkah darurat untuk menopang kepercayaan.
Sementara itu dari China,data inflasi periode Juli 2023 sudah dirilis pada pagi Rabu. Hasilnya, inflasi berdasarkanconsumer price index(CPI) secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu melandai menjadi minus 0,3%. Artinya China resmi mengalami deflasi.
Sedangkan secara bulanan (month-to-monthmtm), CPI Negeri Panda pada bulan lalu membaik menjadi 0,2%, dari sebelumnya mencapai minus 0,2%.
Deflasi di China akan menjadi kabar buruk dunia mengingat hal itu menjadi sinyal semakin melambatnya ekonomi Negeri Panda. Artinya, sumbangan China ke ekonomi global pun bisa semakin tergerus.
Investor akan menantikan rilis inflasi AS per Juli yang akan dipublikasikan pada Kamis malam waktu Indonesia. Ekonom yang disurvei Dow Jones mengestimasi inflasi naik 3,3% pada bulan lalu.
Analisis Teknikal
Foto: Teknikal
Teknikal
|
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Rabu, IHSG membentuk pola lilin (candle) shooting star dan tak mampu bertahan di atas area penting 6.880 (Fibonacci 78,6%). Kabar baiknya, sejauh ini, IHSG kembali bertahan di atas support kunci, yakni garis MA 200 (6.834).
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik tipis ke 54,62.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di bawah garis sinyal usai membentuk death cross pada Rabu pekan lalu.
Hari ini, IHSG berpeluang menguji support terdekat di garis MA 200 (6.834) sebelum menentukan arah selanjutnya.
Adapun, area resistance selanjutnya berada di level 6.880 (Fibonacci 78,6%) dan level psikologis 6.900.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
IHSG Pengen Rebound Hari Ini? Simak Syaratnya!
(trp/trp)
Sumber: www.cnbcindonesia.com