Investor Ritel Jadi Raja, Sehari Transaksi Bursa Rp 14,7 T

Jakarta CNBC Indonesia – Sepanjang tahun 2022, meskipun dihadapkan oleh sejumlah tantangan global, pasar modal Indonesia berhasil menorehkan beberapa pencapaian yang positif. Buktinya, Rata – Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat Rp 14,7 triliun atau naik 10% dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp 13,4 triliun.

Read More

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1% dibandingkan akhir 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir. Pertumbuhan juga tercermin pada rata – rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16% dibandingkan akhir tahun lalu.

Sementara itu, Direktur Utama KPEI Iding Pardi menjelaskan ada peningkatan RNTH, yaitu masing-masing Rp 4,54 triliun dan 6,26 miliar lembar saham. Untuk rata-rata efisiensi nilai penyelesaian, dan volume penyelesaian transaksi bursa harian, tercatat 57 persen, dan 64 persen.

“Nilai transaksi PME (Pinjam Meminjam Efek) sampai dengan 20 Desember 2022 sebesar Rp 347,13 miliar dengan volume 939 juta lembar saham,” ujar Iding dalam acara Konferensi Pers Akhir Tahun Pasar Modal 2022, dikutip Jumat (30/12/2022).

Tidak hanya itu, KPEI juga telah menyusun beberapa program utama untuk rencana strategis tahun 2023 di antaranya program untuk mendukung kegiatan transaksi bursa seperti pengembangan kliring untuk perdagangan karbon, dukungan sistem e-IPO untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dan dukungan untuk Kontrak Opsi Indeks Saham.

Untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan Anggota Kliring (AK) serta nasabahnya, dengan total Nilai Agunan per Desember 2022 mencapai Rp 32,21 triliun yang terdiri dari agunan online sebesar Rp 24,43 triliun dan agunan offline sebesar Rp 7,77 triliun.

Sampai dengan 20 Desember 2022, total nilai Dana Jaminan tercatat senilai Rp 7 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp 6,21 triliun.

KPEI melakukan penyisihan cadangan jaminan berdasarkan persetujuan RUPS Tahunan pada 22 Juni 2022 lalu, yaitu sebesar 7,5% dari Laba Bersih KPEI tahun 2021 atau senilai Rp 16,9 miliar, sehingga total nilai Cadangan Jaminan yang dikelola oleh KPEI pada akhir Desember 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp 181,44 miliar.

Kenaikan RNTH tahun ini juga tidak terlepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, baik dari sisi pertumbuhan jumlahnya maupun transaksinya. Fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi bursa, mengingat pasar saham Indonesia kini mayoritas dikuasai oleh investor ritel.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Roller Coaster IHSG, Naik Turun Makin Gak Bisa Ditebak

(tep/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts