gep-indonesia.org

Investor Pasang Mode ‘Wait and See’, Wall Street Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Amerika Serikat (AS) dibuka menghijau pada perdagangan Selasa (22/11/2022) pagi waktu New York, di tengah kekhawatiran atas kasus Covid-19 di China membuat sentimen investor tetap terkendali.

Dow Jones Industrial Average naik 190 poin atau 0,56%. S&P 500 melesat 0,54%, sedangkan indeks padat teknologi menguat 0,37%. Saham ‘Best Buy’ muncul setelah perusahaan menaikkan prospek fiskal 2023 dan mengalahkan ekspektasi pendapatan.

China lagi-lagi mengalami kematian pertamanya di daratan akibat Covid-19 sejak Mei selama akhir pekan. Ini memicu kekhawatiran di kalangan investor bahwa negara itu dapat mengembalikan pembatasan yang dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran virus, yang akan merugikan bisnis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip Reuters, banyak museum telah ditutup, termasuk tempat-tempat seperti taman hiburan Happy Valley dan Taman Chaoyang yang luas di kota itu. Tempat populer untuk olahraga lari itu mengatakan akan tutup karena wabah Covid-19.

Sentimen kurang menyenangkan dari China ini pada akhirnya mendorong investor untuk menjauhi saham-saham selain sektor defensif seperti perawatan kesehatan dan utilitas. Ini ditegaskan oleh David Waddell, CEO Waddell & Associates. Dia mengatakan itu juga menyebabkan pembelian dolar AS “refleksif”, yang memberikan tekanan ke atas pada imbal hasil obligasi.

“Pada hari-hari volume rendah seperti hari ini, pasar mendapatkan Pavlovian, jika Anda ingin memahami pasar ini, perhatikan dolar,” katanya, dikutip dari CNBC International.

Selain itu, penggerak pasar kali ini saja masih berkaitan dengan suku bunga. Saat ini pelaku pasar cenderung mencari kepastian dengan menimbang-nimbang berbagai pernyataan pejabat elit The Fed, termasuk Presiden Fed Kansas City Esther George dan Presiden Fed St. Louis James Bullard yang akan memberikan pidatonya.

Tak hanya suku bunga, investor cenderung memasang mode wait and see terkait beberapa laporan ekonomi yang akan keluar termasuk survei prospek bisnis non-manufaktur Philadelphia Fed dan indeks manufaktur Richmond Fed. Investor juga mengamati laporan pendapatan dari Dollar Tree, Best Buy, HP dan Nordstrom.

TIM RISET CNBC INDOENSIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jelang Rilis Kinerja Keuangan, Wall Street Tak Bergairah!

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version