gep-indonesia.org

Ini Dia Biang Kerok Rupiah Melemah Lampaui Rp 15.000/US$

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya ke level di atas Rp 15.000/US$ pada perdagangan hari ini.

Mengacu pada data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan rupiah terkoreksi 0,23% ke level Rp 15.500/US$. Kemudian, rupiah melanjutkan pelemahannya menjadi 0,72% ke Rp 15.577/US$ pada pukul 11.00 WIB.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan, perkembangan pergerakan nilai tukar rupiah, sentimennya dalam beberapa bulan terakhir akan selalu sama.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sentimen nilai tukar rupiah tidak jauh disebabkan adanya dampak dari kebijakan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).

Selain laju inflasi, tingkat pengangguran atau unemployment rate di AS juga menjadi salah satu leading indicators bank sentral AS dalam menentukan fed fund rate.

“Kalau misalkan memang masih relatif strong (tingkat pengangguran), memang menunjukkan angka inflasi di AS memang masih cukup sticky (sulit) untuk turun,” jelas Andry kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/12/2022).

Oleh karena itu, sentimen pasar ke depan, kata Andry masih akan mengacu pada laju inflasi di AS. Per Oktober 2022, tingkat inflasi di AS diketahui masih tinggi, yakni mencapai 7,7% (year on year/yoy), masih jauh dari target bank sentral yang sebesar 2%.

Adapun jika inflasi di AS pada Desember 2022 mengalami penurunan yang signifikan, maka kemudian market akan mulai mengantisipasi bahwa The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga acuan.

“Dari sebelumnya kenaikan sekitar 75 basis poin berturut-turut, mulai ada pergerakan ke depan kenaikannya hanya 50 bps dan masing-masing 25 bps. Hal tersebut yang kemudian dibaca oleh market dan akan berdampak kepada pelemahan dolar itu sendiri,” jelas Andry.

“Kalau pelemahan dolar, tentu saja mata uang di negara-negara lain termasuk Indonesia akan berdampak positif. Saya rasa itu faktor-faktornya (pelemahan rupiah) dalam beberapa bulan terakhir ini,” kata Andry melanjutkan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ada Kabar Baik Soal Inflasi di AS Nih!

(cap/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version