Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada perdagangan sesi I Selasa (8/8/2023), di mana investor sepertinya masih menimbang tumbuhnya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023.
Per pukul 10:04 WIB, IHSG menguat 0,21% ke posisi 6.901,015. IHSG berhasil kembali menyentuh level psikologis 6.900 pada sesi I hari ini. IHSG saat ini bergerak di rentang 6.886,199 – 6.915,051.
Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 0,85%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bayan Resources | BYAN | 3,82 | 17.625 | 1,44% |
Telkom Indonesia | TLKM | 3,74 | 3.720 | 1,09% |
Bank Mandiri | BMRI | 2,44 | 5.900 | 0,43% |
Chandra Asri Petrochemical | TPIA | 1,02 | 2.090 | 1,46% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 1,01 | 2.400 | 0,84% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Saham raksasa batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di bursa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi saham penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 3,8 indeks poin.
Selain itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali menjadi penopang IHSG yakni sebesar 2,4 indeks poin.
IHSG kembali menguat karena investor sepertinya masih menimbang tumbuhnya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023.
Sebelumnya kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2023 mencapai 5,17% (year-on-year/yoy). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni yang tumbuh 5,4%.
Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 3,86%. Dengan capaian ini, maka PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.226,7 triliun.
Realisasi ini lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi yang memperkirakan PDB RI pada kuartal II-2023 mencapai 4,98% (yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).
Adapun, realisasi ini juga sejalan dengan proyeksi Gubernur Bank Indonesia (BI). Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Seperti diketahui, Gubernur BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1% pada kuartal II-2023.
“Pada kuartal I ekonomi sudah menggeliat, sehingga di triwulan kedua ekonomi bisa mencapai 5,1% atau lebih karena adanya momen Lebaran,” kata Perry, dalam RDG April 2023, dikutip Senin (7/8/2023).
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan perekonomian dalam negeri masih mampu untuk tumbuh positif hingga diperkirakan 5-5,3% pada kuartal II-2023.
“Perkembangan positif ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 baik kuartal II dan keseluruhan tahun diperkirakan masih terjaga pada kisaran antara 5,0-5,3%,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat KSSK, dikutip Senin (7/8/2023).
Capaian tersebut, kata Sri Mulyani dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang semakin baik, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan ekspansi aktivitas manufaktur yang tergambar dari PMI Manufaktur mencapai 53,3 pada Juli 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com