Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (1/3/23) berakhir di 6.845,83 atau terapresiasi tipis 0,04% secara harian.
Perdagangan menunjukkan sebanyak 213 saham naik, 284 saham turun dan 212 lainnya tidak berubah.
Hingga istirahat siang, terdapat sekitar 10,1 miliar saham terlibat dan berpindah tangan sebanyak 715 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 5 triliun.
Mayoritas saham blue chip menguat. Charoen Pokphand Indonesia dan Telkom Indonesia menguat 1,8% sementara Wijaya Karya bersama PP dan Media Nusantara Citra menguat 1,5%. Selain itu Bank Indonesia juga terpantau menguat 1,42%.
Data ekonomi domestik dan global menjadi fokus sentimen pasar hari ini, terutama terkait inflasi Indonesia yang diprediksi konsensus pasar (dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi) naik menjadi 5,40% secara tahunan (yoy) dan turun menjadi 0,11% secara bulanan (mtm) pada Februari 2023.
Investor juga akan memantau rilis data aktivitas manufaktur Indonesia dan Wall Street yang ditutup melemah pada Selasa (28/2).
Pasar memperkirakan sektor manufaktur di RI makin bergeliat dengan angka PMI diprediksi naik menjadi 51,8, dari sebelumnya pada Januari lalu di angka 51,3.
Pada penutupan perdagangan Selasa (28/2), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,71%, S&P 500 melemah 0,30%, dan indeks padat teknologi Nasdaq Composite terkoreksi 0,10%.
Selain itu, investor juga harus memperhatikan kinerja keuangan perusahaan dan pengumuman dividen untuk mendorong kinerja saham yang dapat menjadi dorongan positif bagi IHSG.
Terakhir, data ekonomi global seperti aktivitas manufaktur di Jepang, China, Eropa, AS, dan data inflasi Jerman juga perlu dicerna oleh investor sebagai acuan dalam melakukan keputusan investasi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Sempat Loyo, IHSG Berhasil Rebound di Penutupan Sesi I
(Muhammad Azwar/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com