Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah mencatatkan kinerja bagus pada dua hari perdagangan sebelumnya, siang ini Rabu (28/12/22) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah.
IHSG ditutup turun drastis sebesar 0,87% terlempar dari zona psikologis 6900 tepatnya menjadi 6862.58.
Pelemahan IHSG didorong banyaknya saham yang melemah. Perdagangan mencatatkan ada sebanyak 333 saham mengalami koreksi, terdapat 177 saham mengalami kenaikan, sementara 181 lainnya mendatar.
Volume saham yang diperdagangkan relatif sama dengan perdagangan kemarin, yakni mendekati 11 miliar lembar, nilai perdagangan hari ini sama besar dengan transaksi kemarin yaitu mencapai 4,8 triliun rupiah.
Hari ini frekuensi saham yang diperdagangkan yaitu mencapai 583 ribu kali berpindah tangan. Adapun market cap di penutupan kali ini yakni senilai 9.559 triliun rupiah.
Hari ini sektor energi justru sebaliknya menjadi sektor dengan kinerja paling mengecewakan. Padahal kemarin, sektor energi menjadi sektor dengan kinerja paling positif dibanding sektor lain.
Berdasarkan catatan dari refinitiv, mayoritas indeks sektoral melemah. Sektor energi memimpin pelemahan IHSG dengan penurunan sebesar 1,07%. Di Posisi berikutnya ada sektor consumer non-siklikal dan consumer siklikal yang turun masing-masing 1,19% dan 1,03%. Selain itu, sektor lain yang juga turun yakni kesehatan, barang pokok, teknologi, finansial dan industri.
Dari sektor energi, Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat (laggard) IHSG yang termasuk paling besar pada hari ini. Setelah mencatatkan performa yang luar biasa pada dua hari sebelumnya, kini BYAN mengalami koreksi sebesar 2,67% menjadi Rp.22.775/unit. Meski turun, secara analitik, performa BYAN dalam seminggu masih menguat 23,44% dan naik 144,63% dalam sebulan.
Kinerja BYAN pada perdagangan kali ini sejalan dengan turunnya harga batubara dunia. Berdasarkan data statistic dari Trading Economics, harga batubara dunia terpantau melandai 0,15% menjadi $400,50/ton.
Di sektor yang sama, Saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau melemah 1,07% pada penutupan perdagangan sesi I.
Koreksi saham ADRO kembali terjadi meski ADRO akan membagikan dividen interimnya, di mana tanggal cum-nya akan dilaksanakan pada Jumat lusa.
Nilai dividen interim yang dibagikan mencapai US$ 500 juta. Ini setara sekitar Rp 7,78 triliun jika menggunakan asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS.
Berdasarkan pengamatan tim riset CNBC Indonesia, saham ekosistem GOTO juga turut membuat gerak IHSG sulit kembali ke zona hijau. TLKM dan GOTO berada di satu ekosistem karena adanya porsi kepemilikan saham. Goto juga sempat memiliki saham AMRT.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sempat melandai 1,10% sesaat sebelum penutupan sesi I, sementara PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,05% dan PT Sumber Alfaria Trijaya yang juga masuk ekosistem GOTO melemah 4,61%
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
PHP di Sesi Pertama, Akankah IHSG Patah Hati di Sesi Dua?
(Muhammad Azwar/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com