gep-indonesia.org

IHSG Kembali Ambruk, Tinggalkan 6.900

Jakarta CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (07/12) kembali dibuka melemah melanjutkan tren perdagangan kemarin. Investor perlu mencermati sejumlah sentimen yang diproyeksi akan menggerakkan pasar keuangan hari ini.

Pukul 09.02 WIB, IHSG terlempar keluar zona psikologis 6900 tepatnya di level 6854.3. Pukul 09.03 IHSG turun 0.62%. IHSG terus berada di zona negatif ke level 6830.9 atau turun 0.89% pada dua menit setelahnya. Tercatat sebanyak 1. miliar saham yang telah diperdagangkan diawal sesi I hari ini dengan nilai perdagangan mencapai 930 miliar.

Sentimen utama yang diperkirakan mendorong IHSG melemah adalah ambruknya bursa Wall Street. Wall Street mengakhiri perdagangan di zona merah setelah isu resesi kembali kencang. Kekhawatiran serupa diperkirakan akan menjalar ke bursa global.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi jual saham di bursa saham AS terjadi kemarin, di mana investor menunggu rilis data pekerjaan yang dijadwalkan hari ini.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 350.76 poin atau 1.03% ke 33.596,34. Indeks Nasdaq anjlok 2% atau 225.05 poin ke 11,014.89 sementara indeks S&P 500 melandai 57.58 poin atau 1.44% ke 3,941.26.

Sektor teknologi menjadi sektor dengan kinerja yang mengecewakan kemarin. Investor khawatir kinerja perusahaan berbasis teknologi akan berat di tengah perekonomian global yang menantang.

Amblesnya kinerja saham emiten berbasis teknologi seperti Apple, Meta, Amazon, hingga Apple dikhawatirkan akan membuat saham emiten teknologi dalam negeri semakin jatuh.

Seperti diketahui, saham emiten teknologi menjadi penyebab utama dari anjloknya kinerja IHSG pekan ini. Saham sektor teknologi Tanah Air ambles 1.54% sehari kemarin dan jatuh 9.74% sepekan.

Kekhawatiran resesi juga bisa menyeret IHSG jatuh lebih dalam pada hari ini. Sejumlah lembaga multinational kembali mengingatkan jika resesi di AS dan global semakin dekat.

CEO Goldman Sachs Jamie Dimon mengatakan perekonomian global bisa jadi tidak hanya menghadapi resesi ringan tetapi badai. Sementara itu, CEO United Airlines Scott Kirby memperkirakan resesi ringan kemungkinan akan terjadi karena kebijakan ketat The Fed.

Ekonom Bank of America (BofA) bahkan memprediksi jika ekonomi AS akan memasuki resesi pada kuartal I-2023. Secara teknikal, AS sudah berada di jurang resesi setelah ekonomi mereka terkontraksi pada kuartal I dan II-2022.

Dari dalam negeri, kekhawatiran juga sudah disampaikan pemerintah. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mulai mengkhawatirkan kondisi manufaktur dalam negeri yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Airlangga mengatakan Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia dan sebagian besar negara lain terus melandai. Kondisi ini bisa berdampak kepada pertumbuhan.

Seperti diketahui, PMI Indonesia tercatat di level 50.3 pada November 2022, turun dibandingkan pada Oktober yakni 51.8. Sementara itu, PMI Myanmar berada di level 44,6 dan Malaysia 47.9, serta Vietnam 47.4.

“Ini jadi catatan para gubernur, bupati, untuk membantu antisipasi penurunan di 11 sektor terutama di kategori padat karya,” tutur Airlangga, dalam konferensi pers, kemarin.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Baru!

(Muhammad Azwar/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version