Harga Minyak Mentah Terperosok 4% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia digempur berbagai sentimen negatif dari dua konsumen utama, Amerika Serikat dan China, membuat harganya jatuh 4% lebih pada perdagangan kemarin.

Read More

Pada Kamis (17/11/2022) harga minyak mentah Brent tercatat US$89,8 per barel, jatuh 3,3% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau Wet Texas Intermediate (WTI) turun 4,6% menjadi US$81,6 per barel.


“Ini semacam pukulan tiga kali lipat. Kasus Covid-19 meningkat di China, suku bunga terus meningkat di sini di AS dan sekarang kami mengalami kelemahan teknis di pasar,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan kebijakan moneter membuat seharusnya suku bunga naik setidaknya sekitar 5%, sementara dengan asumsi kebijakan yang lebih ketat suku bunga akan naik di atas 7%.

Kenaikan suku bunga yang agresif akan meningkatkan risiko resesi, Dampaknya adalah permintaan minyak yang berpotensi susut.

Sementara itu kasus Covid-19 China terus menanjak setiap harinya. Pada Rabu (16/11/2022) China melaporkan 23.276 kasus covid baru naik dibandingkan dengan 20.199 sehari sebelumnya.

Masalahnya China menganut prinsip Zero Covid yang membuat pemerintah setempat bisa dengan mudah mengkarantina wilayah saat ada lonjakan kasus. Akibatnya mobilitas menurun dan permintaan minyak pun ikut turun.

Pasar benar-benar terperangkap dalam potensi kehancuran permintaan yang serius, dan kami benar-benar melihat perubahan mood ke sisi negatifnya,” kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Artikel Selanjutnya


Alert! Ulah Dua Negara Ini Membuat Harga Minyak Longsor 3%

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts