Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dinamika perekonomian global berimplikasi pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Menurutnya, dalam tiga minggu terakhir, banyak sekali perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah harga minyak dunia yang meningkat tajam, yakni Brent di level US$ 95 per barel atau naik 11% dalam tiga minggu terakhir.
“Ini menggaris bawahi bahwa kita menyusun RAPBN 2024 di dalam situasi ekonomi dan bahkan asumsi-asumsi dasar yang disepakati sekalipun akan terus mengalami perubahan atau dinamika yang tidak selalu mudah,” ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, terjadi ketika DPR dan pemerintah baru saja menaikkan asumsi harga minyak ICP dari US$ 80 per barel menjadi US$ 82 per barel.
Dengan perubahan ini, maka subsidi dan kompensasi energi mengalami perubahan akibat naiknya asumsi harga minyak tersebut. Dari catatan Panja Asumsi, alokasi subsidi energi tahun 2024 ditetapkan Rp 189,10 triliun, naik 1,73% dari usulan RAPBN 2024 sebesar Rp 185,87 triliun.
Adapun rinciannya meliputi, subsidi BBM tertentu dan LPG tabung 3 Kg Rp 113,27 triliun dan subsidi listrik Rp 75,83 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Jusuf Hamka Tagih Utang Rp179 M, Sri Mulyani Buka Suara!
(haa/haa)
Sumber: www.cnbcindonesia.com