Harga Meroket 138%, Batu Bara Jadi Lumbung Cuan 2022

Jakarta, CNBC Indonesia – Batu bara dunia jadi lumbung cuan investor pada tahun ini karena mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa.

Read More

Pada 2022 harga batu bara dunia acuan Newcastle untuk kontrak satu bulan ditutup di US$404,15 per barel. Sepanjang tahun ini, batu bara dunia mampu melonjak hingga 138%, lebih tinggi dari kinerja tahun lalu yakni 110%.



Harga batu bara dunia mencatatkan lonjakan terbesar dalam sehari pada perdagangan Rabu (2/3/2022) sebesar 40% dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan tersebut membawa harga batu bara melesat ke US$440 per ton yang membuat harganya menjadi tertinggi sepanjang masa.

Pada bulan yang sama harga batu bara kembali turun ke posisi US$250 per ton, membuta dingin sementara pasar batu bara yang memanas karena konflik senjata antara Moskow dan Kiev.

Meski demikian fundamental batu bara yang menunjukkan bahwa produksi yang rendah tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi membuat harga terus menanjak.

Puncaknya pada perdagangan Senin (5/9/2022) harga batu bara dunia mencatatkan posisi harga tertinggi sepanjang sejarah dengan harga batu kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 463,75 per ton.

Rekor baru dipicu oleh krisis gas Eropa. Rusia sudah menegaskan sikapnya jika mereka tidak akan memasok gas ke Eropa secara penuh jika sanksi kepada Rusia belum dicabut.

Seperti diketahui, Eropa dan beberapa negara Barat serta Jepang memberikan sejumlah sanksi kepada Rusia setelah mereka menginvasi Ukraina.

Termasuk dalam sanksi tersebut adalah larangan impor batu bara. Negara Barat juga sudah mengeluarkan dari sistem keuangan dunia Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) sebagai bagian dari sanksi ekonomi ke Negara Beruang Merah.

“Persoalan pompa gas timbul karena sanksi yang diberikan kepada kami dan perusahaan kami oleh Negara Barat, termasuk Jerman dan UK. Tidak ada persoalan lain yang menyebabkan persoalan pompa gas,” tutur juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dariBBC.

Pernyataan Kremilin tersebut langsung melambungkan harga gas Eropa. Harga gas Eropa langsung melambung 30% sehari dan 400% setahun kemarin menjadi sekitar 272 euro per megawatt hour (MWh).

Seperti diketahui, Rusia melalui perusahaan Gazprom berkontribusi terhadap 35% pasokan gas Eropa melalui jaringan Nord Stream 1. Pasokan gas saat ini terhenti karena Gazprom tengah melakukan perawatan terhadap jaringan gas tersebut.Gazprom sebelumnya telah memangkas pasokan gas hanya menjadi 20% sejak Juni.

Keputusan negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin untuk tidak memasok gas secara penuh sampai sanksi dicabut akan semakin menyulitkan Eropa. Terlebih, Benua Biru tengah dikejar waktu untuk mengisi pasokan gas untuk persiapan musim dingin.

Melonjaknya harga gas tersebut juga langsung berimbas kepada harga batu bara mengingat batu bara digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Dengan keputusan Rusia, permintaan akan batu bara diperkirakan akan kembali melambung sehingga harga batu bara melonjak.

Keputusan Rusia juga akan membuat persaingan dalam mendapatkan pasokan semakin ketat mengingat China juga diperkirakan akan meningkatkan impor menyusul gelombang panas diNegara Tirai Bambu.China tengah berkutat dengan gelombang panas yang menyebabkan penggunaan listrik melonjak tajam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Artikel Selanjutnya


Lompat 16% Sepekan, Harga Batu Bara Kembali ke US$ 400/Ton

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts