Jakarta, CNBC Indonesia– Harga minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menguat pada awal perdagangan pagi hari ini usai longsor besar-besaran.
Pada sesi awal perdagangan di Bursa Malaysia Exchange Rabu (9/8/2023) pukul 09:20 WIB, harga CPO di posisi ke MYR 3.708/ton. Harganya menguat 0,41%.
Penguatan ini berbanding terbalik dengan ambruknya CPO pada dua hari sebelumnya.
Harga CPO jatuh 2,1% pada perdagangan kemarin ke posisi MYR 3.693/ton. Dalam dua hari perdagangan terakhir, harga vPO sudah jeblok 4.3%.
Masih ambruknya harga CPO dalam dua hari terakhir bisa berlanjut pada hari ini. Meski menguat pada awal perdagangan bukan berarti CPO bisa selamat hari ini.
Harga CPO masih dalam bayang-bayang negatif karena adanya pelemahan permintaan. Sebaliknya, pasokan melimpah.
Impor CPO Eropa hanya mencapai 952.274 ton pada Januari-Juli 2023. Jumlah tersebut anjlok 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1,27 juta ton.
Impor Eropa untuk soybean juga melemah 1,07 juta hingga 6 Agustus 2023. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 1,37 juta ton.
Di tengah pelemahan permintaan, produksi CPO Malaysia justru diperkirakan akan melesat. Output CPO Malaysia diperkirakan meningkat 9,2% menjadi 1,58 juta pada Juli, tertinggi sejak Desember 2022.
Turunnya permintaan di saat produksi melonjak membuat inventori CPO Malaysia mencapai level tertingginya dalam lima bulan.Inventori CPO Malaysia mencapai 1,79 juta tonpada Juli, atau meningkat 4,2% dibandingkan Juni 2023.
“Inventori CPO akan menanjak sesuai pola musimannya pada Juli,” tutur analis dari DBS Vickers Securities, William Simadiputra, dikutip dari Reuters.
Harga CPO juga jeblok sejalan dengan melandainya harga minyak nabati lainnya yang menjadi saingan CPO. Harga soyoil di the Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1,7% dan minyak dalian kontrak DBYcv1 ambruk 2,3%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Sentimen Positif-Negatif Adu Kuat, Harga CPO Tetap Nanjak
(mae/mae)
Sumber: www.cnbcindonesia.com