gep-indonesia.org

Hantu Inflasi Gentayangan, Wall Street Dibuka Ambruk 1,3%

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks utama Wall Street anjlok hingga 1,3% karena sentimen suku bunga yang lebih tinggi menekan sentimen pasar.

Dow Jones dibuka anjlok 1,3% sementara indeks S&P500 turun 1,2% dan indeks NASDAQ Composite turun 1,4%.

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik menjadi 3,9%, sedangkan tingkat 2 tahun naik menjadi 4,69%. Imbal hasil obligasi naik karena para pelaku pasar terbelah pandangan mengenai kebijakan suku bunga setelah data inflasi yang lebih panas dari perkiraan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Para pelaku pasar khawatir inflasi yang “membandel” akan menyebabkan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat menyebabkan ekonomi resesi.

“Sementara kami percaya bahwa Q1 pada awalnya dapat tetap kuat, konfirmasi mendasar untuk reli berikutnya mungkin akan kurang,” tulis analis JPMorgan Mislav Matejka pada catatan Selasa.

Matejka menambahkan, “Kami tidak melihat resesi saat ini, dan yakin reli akan memudar saat kami melewati Q1.”

Para pelaku pasar saat ini fokus pada The Fed pada hari Rabu dijadwalkan untuk merilis risalah dari pertemuan 31 Januari dan 1 Februari. Bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin setelah pertemuan itu.

 


Artikel Selanjutnya


Pemilu AS Dorong Wall Street Reli Tiga Hari Beruntun

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version