GOTO Majukan Target Profitabilitas Jadi Akhir 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mempercepat target pencapaian profitabilitas perusahaan di tahun ini, baik dari sisi EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) yang disesuaikan maupun margin kontribusi.

Read More

EBITDA yang disesuaikan ditargetkan akan positif pada kuartal IV-2023 dari panduan sebelumnya yakni di kuartal 2-2025 atau 18 bulan lebih cepat, sementara margin kontribusi secara Grup GoTo ditargetkan mencapai titik positif pada kuartal I-2023, lebih cepat dari target sebelumnya kuartal I-2024.

Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan target pencapaian profitabilitas yang baru ini, akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif. Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo yang meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth) untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

Adapun secara struktur, kata Andre, adjusted EBITDA merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri tanpa pendanaan eksternal.

“Keberhasilan bisnis kami selama ini dimaknai sebagai pertumbuhan pesat, didorong kemampuan memecahkan masalah dalam skala besar, serta memberikan dampak positif pada pelanggan, pedagang, mitra pengemudi serta masyarakat,” kata Andre, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/2/2023).

Andre mengatakan, setelah mencapai skala yang begitu besar, perseroan harus menempuh langkah baru yang memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan di atas pertumbuhan pesat. Hal ini dicapai dengan terus melakukan inovasi produk yang mampu memberikan nilai bagi GoTo dan para pemangku kepentingan.

“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menerapkan rencana yang jelas untuk mempercepat langkah kami menuju profitabilitas, meliputi peningkatan monetisasi, pengelolaan beban usaha secara disiplin, serta pengembangan berbagai produk dan layanan berbasis ekosistem,” jelasnya.

Sebagai hasil dari pelaksanaan strategi yang terus berlangsung tersebut, perseroan akan dapat mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal I-2023.

“Perseroan memiliki tim tepat dan dana yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, serta fokus yang jelas untuk membangun ekosistem teknologi paling bermakna di Indonesia, dan mampu membawa dampak positif bagi masyarakat.”

Sebagai informasi, EBITDA yang disesuaikan merupakan ukuran keuangan non-PSAK, yang dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.

Dalam kesempatan itu, Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, mengatakan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dan pendapatan bruto berada dalam pedoman kinerja perusahaan.

Pencapaian ini menunjukkan perseroan dapat terus bertumbuh seiring dengan terus melaju cepat menuju profitabilitas. “Kami juga mempertimbangkan opsi untuk melakukan divestasi aset non-core, seiring dengan upaya mencapai target profitabilitas kami di akhir tahun.”

Kinerja Q4-2022

Secara kinerja, nilai GTV GoTo di kuartal 4-2022 (Oktober-November-Desember) tumbuh 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year) mencapai Rp 162 triliun.

Secara kuartalan, capaian ini berada di dalam pedoman kinerja yang ditetapkan pada kuartal III-2022, begitu pula dengan pendapatan bruto Q4-2022 dan margin kontribusi juga berada di batas atas pedoman.

Sepanjang 2022, GoTo mencatat GTV tahunan naik 33% mencapai Rp 613 triliun, sejalan dengan pedoman kinerja, begitu juga dengan pendapatan bruto dan margin kontribusi pun di batas atas dari target. Maret mendatang perseroan akan memaparkan kinerja keuangan secara lengkap.

Jacky mengatakan ada tiga hal yang menjadi langkah strategis GoTo yang ditetapkan sejak awal 2022.

Pertama, pertumbuhan pendapatan, salah satu strateginya struktur komisi baru untuk unit bisnis On-Demand dan E-Commerce, termasuk yang diumumkan pada Januari lalu. “Strategi ini juga meliputi pengembangan layanan bisnis dengan margin lebih tinggi, termasuk layanan transportasi premium, serta produk pinjaman yang akan dikembangkan secara bertahap.

Kedua, optimisasi biaya dengan menganalisis menyeluruh dari biaya operasional yang berlangsung secara terus menerus, untuk memastikan return on investment optimal serta dukungan terhadap target profitabilitas perseroan.

Ketiga, pengembangan produk berbasis ekosistem di mana keunggulan GoTo berada pada ekosistem produk yang meliputi layanan On Demand, E-Commerce dan Financial Technology.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bukan Cuma di RI, PHK Karyawan Juga Untuk GOTO Luar Negeri

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts