gep-indonesia.org

GOTO Ambles ke Bawah Rp 100, Terakhir Terjadi Akhir April

Jakarta,CNBC Indonesia – Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau ambles ke bawah level psikologis Rp 100 per saham pada perdagangan sesi II Rabu (9/8/2023), di mana GOTO terakhir menyentuh level tersebut pada 27 April lalu.

Hingga pukul 14:25 WIB, saham GOTO ambles 10,58% ke posisi Rp 93/saham. Kini, saham GOTO sudah diperdagangkan di bawah level psikologis Rp 100 per saham.

Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 56.430 kali dengan volume sebesar 6,27 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 612,85 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 110,15 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga pukul 14:25 WIB, total antrian jual GOTO pun mencapai sekitaran Rp 200 miliar, di mana pada harga Rp 103/saham menjadi posisi dengan antrian jual terbanyak pada hari ini, yakni mencapai Rp 2,04 juta lot atau sekitar Rp 21,1 miliar.

Adapun harga terendah GOTO pada hari ini berada di harga Rp 92/saham. Saham GOTO pun kembali berada di bawah level psikologis Rp 100 per saham, di mana GOTO terakhir menyentuh kisaran harga Rp 90 per saham pada perdagangan 27 April lalu dan pertama kalinya semenjak Patrick Walujo diangkat menjadi Direktur Utama Perusahaan. Sementara itu, harga penutupan terendah saham GOTO tercatat di Rp 82/saham yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

Belum diketahui secara pasti penyebab amblesnya saham GOTO. Namun, banyak rumor yang membuat saham GOTO merana pada hari ini, mulai dari bocornya kinerja keuangan GOTO pada semester I-2023, di mana dalam rumor tersebut, rugi GOTO kembali membengkak.

Menurut sumber yang telah dikonfirmasi oleh CNBC Indonesia, GOTO akan merilis kinerja keuangannya pada semester pertama 2023 pekan depan. Namun, belum diketahui hari perilisan kinerja keuangannya pada semester I-2023.

Selain rumor bocornya kinerja keuangan GOTO pada semester I-2023, investor juga mengaitkan amblesnya saham GOTO dengan masalah terkait kasus kebohongan perusahaan media sosial IRL.

Pemegang saham GoTo, SoftBank Vision Fund, menggugat IRL dan menuduh IRL berbohong soal angka pengguna demi merayu investor memberikan pendanaan, termasuk SoftBank.

Gugatan atas IRL dilayangkan oleh SoftBank Vision Fund di pengadilan federal San Francisco, Amerika Serikat. SoftBank menuduh IRL mengutak-atik data kinerja perusahaan termasuk menggelembungkan angka aktivitas pengguna.

Lewat penggelembungan angka tersebut, menurut gugatan, IRL meraup jutaan dolar AS dari beberapa investor.

Media sosial IRL diluncurkan pada April 2021. Saat peluncurannya, IRL digaungkan sebagai salah satu aplikasi media sosial untuk Gen Z dengan pertumbuhan paling tinggi.

SoftBank menyatakan, keputusan mereka berinvestasi di IRL adalah beban perusahaan yang rendah dan pengguna yang aktif sehingga mereka ada di posisi untuk meledak dan viral seperti Facebook dan Twitter.

Pada Mei 2021, sebulan setelah peluncuran, SoftBank menanamkan modal US$ 150 juta di IRL lewat Vision Fund. SoftBank membeli saham senilai US$ 125 juta dari perusahaan dan saham senilai US$ 25 juta dari pemegang saham terdahulu termasuk CEO IRL Abraham Shafi, Noah Shafi, dan Yassin Aniss.

SoftBank diberi tahu bahwa pengguna aktif IRL mencapai 12 juta. Namun, menurut gugatan, angka tersebut bohong. IRL memenuhi platform mereka dengan bots agar tampak ramai untuk “menipu investor.”

Penipuan IRL mulai terkuat saat Komisi Perdagangan Saham AS (SEC) menyelidiki IRL pada akhir 2022. Pada April 2023, Abraham Shafi dipecat dan perusahaan dibubarkan pada Juni.

SoftBank Vision Fund adalah investor di Tokopedia. Setelah Tokopedia merger dengan Gojek, SoftBank menjadi salah satu pemegang saham GOTO.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham GOTO Loyo Lagi, Gegara Driver Gojek Makin Langka?


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version