Gegara Ini, Laba Emiten Haji Romo Naik 32,71% ke Rp 4,1 T

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten kontrak bidang pertambangan milik Haji Robert PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 10,81 juta (Rp 164,08 miliar). Jumlah ini naik 0,43% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 10,76 juta (Rp 163,32 miliar).

Read More

Mengutip laporan keuangan PTRO, cetakan laba ini tidak terlepas dari kenaikan pendapatan menjadi US$ 273,91 juta (Rp 4,1 triliun) sepanjang paruh pertama tahun 2023. Jumlah ini naik 32,71% dari pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 206,40 juta (Rp 3,13 triliun).

Bila dirinci, perolehan tersebut paling besar berasal dari segmen penambangan sebesar US$179,13 juta. Kemudian rekayasa, pengadaan, dan konstruksi tercatat sebesar US$ 71,90 juta dan jasa sebesar US$ 21,66 juta.

Dari pihak berelasi, PTRO memperoleh pendapatan sebesar US$ 15,18 juta, meningkat naik dari sebelumnya sebesar US$ 12,12 juta. Lalu, pelanggan dari pihak ketiga yaitu PT Kideco Jaya Agung sebesar US$ 476,20 juta, PT Freeport Indonesia sebesar US$ 73,81 juta, dan PT Central Cipta Murdaya sebesar US$ 52,19 juta.

Beban usaha pun ikut naik menjadi US$ 233,25 juta atau sebesar Rp 3,49 triliun pada paruh pertama tahun 2023, dari yang setahun sebelumnya sebesar US$ 176,19 juta. Begitu pula dengan beban administrasi yang naik menjadi US$ 21,40 juta dari sebelumnya sebesar US$ 15,74 juta.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Petrosea berhasil meningkatkan total aset menjadi sebesar US$ 730,19 juta dari yang setahun sebelumnya sebesar US$ 596,42 juta. Sementara itu, ekuitas perusahaan ini tercatat turun menjadi sebesar US$ 235,05 juta dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 297,99 juta.

Diketahui, pemegang saham utama Petrosea kini adalah PT Caraka Reksa Optima dengan kepemilikan sebesar 89,80%. Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas keuangan dan asuransi, serta aktivitas profesional, ilmiah dan teknis.

Adapun Caraka Reksa Optima adalah konsorsium yang dipimpin oleh Anggara Suryawan. Konsorsium ini terdiri dari beberapa investor yang disponsori oleh Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau akrab disapa Haji Robert.

Haji Robert sendiri adalah pemilik Indotan Halmahera Bangkit dan NHM Gosowong Gold Mine. Indotan mengambil alih kepemilikan mayoritas PT Nusa Halmahera Minerals yang mengoperasikan Tambang Emas Gosowong, dari pemilik sebelumnya Newcrest Mining Ltd. pada awal tahun 2020.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Haji Romo, Crazy Rich Halmahera yang Bikin Petrosea Cuan Gede

(Zefanya Aprilia/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts