gep-indonesia.org

Gaspol! Rupiah Sukses Jadi Juara 1 di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah sukses menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga pada pertengahan perdagangan Jumat (02/12/2022). Bahkan, rupiah sukses juara pertama dengan penguatan yang signifikan dibandingkan dengan mata uang di Asia lainnya.

Mengacu pada data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan rupiah melejit 1,03% ke Rp 15.400/US$. Kemudian, rupiah memangkas penguatannya menjadi hanya 0,9% ke Rp 15.420/US$ pada pukul 11:00 WIB.

Penguatan Mata Uang Garuda seiring dengan terkoreksinya indeks dolar sebesar 0,03% ke posisi 104,69. Sehingga membuka ruang penguatan rupiah hari ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Kamis (01/12), pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III-2022 sudah dirilis, berada di 2,9% secara tahunan dan sukses melaju di atas ekspektasi pasar di 2,6% serta lebih baik dari perkiraan Refinitiv sebesar 2,7%.

Hasil itu menjadi angin segar setelah pada dua kuartal sebelumnya AS mencatatkan kontraksi sebesar 1,6% dan 0,6%.

Mengutip CNN International, Pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan itu didorong oleh belanja konsumen yang meningkat lebih dari perkiraan pemerintah sebelumnya, sementara nilai impor direvisi turun.

Hasil itu tidak serta merta menghilangkan perkiraan risiko resesi pada tahun depan dari para ekonom. Namun, setidaknya menunjukkan ketangguhan ekonomi AS di tengah agresivitas Federal Reserve yang terus menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Selain itu, data pengeluaran konsumen AS kembali meningkat dengan solid pada Oktober 2022, sementara inflasi moderat, memberikan ekonomi AS dorongan yang kuat pada awal kuartal keempat di tengah tantangan yang meningkat dari pengetatan kebijakan moneter yang agresif dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melonjak 0,8% setelah kenaikan 0,6% yang tidak direvisi pada September, kata Departemen Perdagangan. Kenaikan Oktober sejalan dengan ekspektasi ekonom.

Pengeluaran konsumen yang disesuaikan dengan inflasi naik 0,5%, terbesar sejak Januari. Perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal keempat setinggi tingkat tahunan 2,8%. Ekonomi tumbuh pada kecepatan 2,9% pada kuartal ketiga. Sementara, pengeluaran barang meningkat 1,4%, didorong oleh pembelian kendaraan bermotor, furnitur dan barang rekreasi. Pengeluaran untuk jasa naik 0,5%, terangkat oleh pengeluaran di restoran dan bar serta perumahan dan utilitas.

Pasar tenaga kerja, sebagai salah satu pilar pendukung ekonomi lainnya, terus menunjukkan ketahanan. Jumlah masyarakat Amerika yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran menurun pekan lalu, menghentikan lonjakan pada pekan sebelumnya yang telah mengangkat klaim ke level tertinggi tiga bulan.

Di sisi lainnya, aktivitas manufaktur mengalami kontraksi pada November 2022 untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun, di mana pabrik melaporkan adanya pelemahan pada permintaan.

Namun, para ekonom tetap optimis dengan hati-hati bahwa resesi yang diantisipasi tahun depan akan singkat dan ringan.

“Konsumen hidup dan sehat. Saat ini, bahkan jika konsumen tidak membeli apa-apa lagi di bulan November dan Desember, pengeluaran konsumen riil berjalan jauh di atas normal dan sama sekali tidak terlihat seperti resesi,” kata Kepala Ekonom di FWDBONDS di New York Christopher Rupkey dikutip Reuters.

Terkoreksinya dolar AS di pasar spot, sukses menempatkan rupiah menjadi juara pertama dengan menguat paling tajam sebesar 0,9%. Disusul oleh ringgit Malaysia yang terapresiasi sebesar 0,18%.

Sementara, yuan China terkoreksi paling tajam sebesar 0,16% di hadapan dolar AS.


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dolar AS Kian Ganas, Rupiah Kian Tertindas

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version