Gara-Gara Hal Ini Cuan Erajaya Swasembada (ERAA) Melorot

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten distributor handphone PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) meraup penjualan bersih senilai Rp 34,94 triliun sepanjang periode sembilan bulan 2022.

Read More

Pendapatan ERAA meningkat 12,05% dibandingkan posisi per kuartal ketiga 2021 yang berjumlah Rp 31,18 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/11/2022), penjualan bersih ERAA masih didominasi oleh segmen telepon selular dan tablet dengan nilai Rp 27,39 triliun. Penjualan segmen ini naik 10,57% secara tahunan (YoY).

Nilai penjualan dari telepon selular dan tablet itu setara dengan 78,4% dari total penjualan bersih yang diraih ERAA per kuartal ketiga 2022. Selain itu, ERAA juga mengantongi penjualan dari produk operator senilai Rp 2,06 triliun.

Sementara segmen komputer dan peralatan elektronik menyumbangkan Rp 1,52 triliun. Kemudian kontribusi dari penjualan aksesoris dan lain-lain mencapai Rp 3,96 triliun.

Seiring dengan tumbuhnya penjualan, ERAA mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp 31,38 triliun. Meningkat 11,47% dibandingkan periode kuartal III-2022 dengan nilai Rp 28,15 triliun.

Laba kotor ERAA pun melesat 17,54% secara YoY dari posisi Rp 3,02 triliun menjadi Rp 3,55 triliun per September 2022. Meski begitu, terjadi lonjakan pada beberapa pos beban ERAA.

Terjadi kenaikan pada beban umum dan distribusi, beban umum dan administrasi, serta beban lainnya. Jadinya laba usaha ERAA merosot 1,70% secara YoY menjadi Rp 1,15 triliun per September 2022.

Beban keuangan ERAA pun melonjak 31,69% menjadi Rp 185,81 miliar. Ditambah lagi, ada bagian rugi entitas asosiasi sebesar Rp 3,55 miliar yang dicatatkan pada laporan kuartal ketiga 2022.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu ERAA membukukan bagian laba entitas asosiasi sebesar Rp 13,24 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan ERAA terpangkas 7,77% menjadi Rp 965,55 miliar. Di sisi lain, beban pajak penghasilan neto juga meningkat 16,43% menjadi Rp 288,44 miliar.

Pada akhirnya, laba bersih ERRA pun merosot. Laba bersih Erajaya mencapai Rp 680,28 miliar per kuartal ketiga 2022. Keuntungan emiten retail ini melorot 5,41% dibandingkan Rp 719,20 miliar pada kuartal ketiga 2021.

Per 30 September 2022, total aset ERAA tercatat sebesar Rp 16,02 triliun. Total aset ERAA itu meningkat dibandingkan posisi per 31 Desember 2021 dengan nilai Rp 11,37 triliun.

Dalam periode sembilan bulan 2022, total liabilitas ERAA juga meningkat dari Rp 4,90 triliun menjadi Rp 9,27 triliun. ERAA memiliki total ekuitas senilai Rp 6,75 triliun per September 2022.

Sementara pergerakan saham ERAA pada perdagangan hari ini ditutup stagnan di harga Rp 400 per saham. Nilai transaksi tercatat sebanyak Rp 20,21 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 50,76 juta lembar, sebanyak 3.529 kali.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts