Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya melakukan transformasi pada sejumlah perusahaan negara. Salah satunya, dengan menggabungkan perusahaan-perusahaan BUMN atau merger.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, hal itu merupakan bentuk efisiensi dalam meningkatkan kinerja perusahaan oleh merah pada industri yang sama.
“Tahun-tahun ke depan lebih banyak merger, kemarin PPD sama Damri. Karena kalau industrinya mirip ngapain punya dua BUMN,” ujarnya dalam konferensi pers di gedung Kementerian BUMN Jakarta, Senin (2/1).
Erick menyebut, strategi merger tersebut bertujuan agar perusahaan pelat merah yang memiliki lini bisnis yang sama tidak saling menjatuhkan satu sama lainya. Langkah tersebut juga mendorong sektor swasta untuk menjadi bagian dari ekosistem.
“Kita hanya mau memastikan ngapain sesama BUMN kanibal dan ngapain BUMN itu membunuh sektor-sektor yang swasta udah ada dan UMKM ada. Mending kita jadi eksositem aja. Jadi konsolidasi ada,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Erick menekankan, tidak semua aksi korporasi merger berujung pada pengurangan pegawai. Bahkan, bisa jadi merger membuat kepakan sayap perusahaan makin lebar sehingga dapat membuka lapangan kerja baru.
“Kalau ada isu merger, ada pengurangan pegawai, itu belum tentu. Sekarang kan kita tambah pegawai terus,” ucapnya.
Erick menambahkan, pihaknya juga belum dapat memastikan apakah merger perseroan pengelola bandar udara atau Angkasa Pura I dan II dapat dilakukan pada tahun ini. Namun, Erick menekankan Angkasa Pura menjadi salah satu yang akan di-merger.
“Salah satunya,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Erick Thohir Pamer Peranan BUMN Dalam Pemulihan Ekonomi
(rob/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com