gep-indonesia.org

Energi Terbarukan Semakin Ramai, Bayan Ungkap Perannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 menjadi langkah tegas pemerintah Indonesia untuk tidak lagi mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara, serta mempercepat pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik.

Hal ini menjadi tantangan bagi industri batubara untuk mulai bertransformasi menjadi produk turunan yang dapat menyaingi energi bersih ke depannya, tak terkecuali dengan PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Direktur Utama PT Bayan Resources, Dato’ Low Tuck Kwong memandang bahwa hal ini menjadi tantangan, dirinya menyadari diversifikasi ke energi terbarukan memang sudah seharusnya terjadi, mengingat pentingnya penerapan teknologi bersih dalam produksi batubara.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Bayan sendiri saat ini sedang dalam tahap awal ekspansi ke energi terbarukan, dimana Bayan tengah mempertimbangkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai Sumber pembangkit listrik pada fasilitas pemuatan tongkang di Jetty Senyiur yang berpotensi untuk dilanjutkan ke fasilitas Muara Pahu yang baru.

“Kami sadar betul bahwa selain mitigasi perubahan iklim, tujuan penerapan energi terbarukan adalah untuk memajukan pembangunan ekonomi dan meningkatkan ketahanan energi,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (11/11/2022).

Meski masih dalam tahap awal, Bayan telah menerapkan satu langkah kecil praktik hijau, yakni membangun penerangan jalan bertenaga surya untuk desa-desa kecil yang tidak memiliki akses listrik sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat.

Lampu bertenaga surya ini juga telah dipasang di dalam area pit tambang PT. Bayan Resources dan di sepanjang jalan angkut batu bara yang tidak hanya memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi biaya operasi, tetapi juga untuk mencerminkan langkah bayan untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.

Selain itu, Bayan juga berkomitmen melakukan kebijakan efisiensi energi untuk menurunkan capaian intensitas konsumsi energi.

Upaya Perusahaan melakukan efisiensi energi antara lain dengan menggunakan bahan bakar Bio Diesel (B-30) dalam penggunaan alat kegiatan operasional pemasangan alat yang berdampak pada penghematan BBM.

“Penerapan berbagai inisiatif program konservasi energi menggunakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan telah dilakukan dan diikuti dengan penerapan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Permintaan Ekspor Batu Bara Tinggi, BYAN Tak Lupakan Domestik

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version