Emiten Grup Bakrie Bangkit! Ini Sentimen Penggeraknya

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten Grup Bakrie mayoritas terpantau berada di zona hijau pada perdagangan Senin (7/8/2023). Penguatan harga saham seiring dengan potensi perekonomian membaik dan dampaknya terhadap sektor komoditas.

Read More

Dari 12 emiten yang melantai di bursa, lima saham menguat, enam saham tidak bergerak, dan satu saham terkoreksi.

Sebagai informasi saham grup Bakrie terdiversifikasi secara sektor bisnisnya dari pertambangan, industri, properti, telekomunikasi, media, hingga kendaraan listrik (EV). Pergerakan harga sahamnya kompak berada di zona hijau pada perdagangan hari ini.

Pada sesi pertama perdagangan pukul 10.00, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengalami penguatan terbesar 4,35%, diikuti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menguat 1,75%, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) 1,69, PT VKTR naik 0,9%, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terapresiasi 0,58%,

Satu emiten yang berada di zona merah adalah perusahaan batu bara dengan kapsitas produksi terbesar di Indonesia PT Bumi Resources Tbk (BUMI), terkoreksi 1,5%.



Terdapat enam perusahaan dari grup Bakrie yang menunjukkan adanya pertanyaan bagi pelaku pasar yaitu notasi khusus dan suspended.

ELTY dan BTEL terpantau telah dilarang perdagangan sahamnya di bursa. Hal ini menjadi penyebab kedua perusahaan tersebut tidak dapat mengalami perubahan harga. Kepemilikan saham yang di-suspend menyebabkan investor tidak dapat melakukan penjualan maupun pembelian.

Selain itu, terdapat lima perusahaan grup bakrie yang mendapat notasi khusus dari bursa yaitu ELTY, MDIA, BTEL, JGLE, VIVA, UNSP.

Penurunan ini tidak terlepas disinyalir merupakan imbas penurunan laba bersih kuartal-I 2023 secara tahunan (yoy). 

Sebagaimana diketahui, perekonomian makro saat ini sedang berada di fase perlambatan dengan akibat suku bunga yang terus dinaikkan. Alhasil, kebijakan ini mulai terdampak pada perekonomian dengan beberapa indikator, seperti inflasi yang mulai membaik.

Hal ini menjadi potensi ke depan suku bunga akan dipangkas, sehingga dapat memicu perekonomian kembali. Perekonomian yang bertumbuh positif akan menjadi sentimen yang baik untuk perusahaan, sebab akan menjadi potensi emiten membukukan pertumbuhan pendapatan juga.

Pasar yang memiliki karakteristik forward looking disinyalir menjadi penyebab saham grup bakrie melesat hari ini. Selain itu, secara siklus ketika perekonomian sudah memasuki fase awal dari pertumbuhan, sektor komoditas akan berdampak positif. Hal ini selaras dengan mayoritas sektor dari grup bakrie yang bergerak di pertambangan komoditas.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Duet Salim & Bakrie Bisnis Energi Bersih, Bos BUMI Buka Suara

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts