Ekonom Ingatkan BI Hati-Hati, Momok Seram Masih Hantui RI!

Jakarta, CNBC Indonesia – Momok inflasi diperkirakan masih menghantui Indonesia. Pasar menilai Bank Indonesia (BI) masih harus tetap berhati-hati dalam mengambil langkah kebijakan suku bunga acuan pada tahun ini.

Read More

Kepala Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, dalam menentukan dalam menentukan kebijakan suku bunga acuan, BI akan melihat bagaimana keseimbangan internal dan eksternal.

“BI akan melihat inflasi kita bagaimana inflasi kita, perkembangan kurs dan eksternal balance seperti ekspor dan impor dan current account. Serta kebijakan bank sentral lain seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa – pasti diperhatikan oleh BI,” jelas David kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/1/2023).

Di sisi lain, The Fed kata David masih mengeluarkan pernyataan bahwa mereka masih akan menaikkan suku bunga acuan lebih dari 5%, bahkan lebih. “Masih ada potensi kenaikan 50 hingga 75 basis poin,” ujarnya.

Oleh karena itu, , kenaikan BI 7-Days Reverese Repo Rate (BI7DRRR) pada Januari 2023 menjadi 5,75% atau naik 25 bps, kata David sudah diantisipasi oleh BI.

Adapun, keyakinan pasar yang berlebihan telah menyebar ke aset pasar negara berkembang, terutama obligasi Indonesia yang menopang rupiah.

“Inflow atau dana masuk masuk ke obligasi, year to date (Dari awal tahun 2023 hingga saat ini) mencapai Rp 2,8 triliun. Ini berita baik,” jelas David.

Di sisi lain melemahnya harga komoditas diperkirakan akan berlanjut. Langkah bank sentral dan otoritas lainnya dalam untuk membawa pulan devisa hasil ekspor (DHE) dinilai cukup tepat.

BI menghadapi beberapa faktor risiko dalam jangka pendek: inflasi yang lebih tinggi pada hari raya puasa dan Ramadhan, volatilitas pasar dan kebijakan The Fed.

Oleh karena itu, menurut David BI masih akan antisipasi perkembangan ekonomi global dan domestik ini dalam menentukan kebijakan suku bunga acuan.

Masih ada ruang, namun terbatas bagi BI untuk menjaga spread bunga yang menarik dengan The Fed yang saat ini suku bunga acuannya telah mencapai 4,25% hingga 4,5%.

“Bisa bisa melakukannya di bulan depan atau Maret, saya melihat kenaikannya antara 25 hingga 50 basis poin,” jelas David.

Pernyataan David sejalan dengan apa disampaikan dalam laporan bulanan BCA, yang menyebut bahwa suku bunga Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menyentuh 6% pada tahun ini.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Bps, BI Berani Berapa?

(cap/cap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts