Dua Saham ‘Anak Baru’ Terkapar Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Dua saham pendatang baru, emiten logistik pertambangan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services dan emiten bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), kompak tumbang pada Jumat (4/8/2023).

Read More

Saham MAHA ambles 4,08% ke Rp282/saham, menjadikannya salah satu top losers hari ini. Nilai transaksi Rp113,48 miliar dan volume perdagangan 395,55 juta saham.

Penurunan ini menjadi kali kedua usai saham MAHA debut di bursa pada 25 Juli lalu. Sejak melantai, saham MAHA sudah terbang 139%.

Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), MAHA melepas 4,16 miliar saham atau sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor.

MAHA menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 118 per saham sehingga total dana yang akan diperoleh mencapai Rp 491,58 miliar.

Selepas IPO, Direktur Utama Mandiri Services Yenny Hamidah Koean mengatakan, pihaknya menargetkan untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru dengan pertimbangan bisnis yang berkelanjutan melalui pemilihan pelanggan secara selektif serta kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.

Hal ini dimungkinkan karena ia melihat potensi batu bara di Kalimantan masih besar.

“Untuk dapat mencapai hal ini, maka kami melakukan inisiatif strategi pemeliharaan yang efisien, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sistem melalui inovasi digital, menjaga keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan para karyawan, lingkungan hidup serta aspek sosial,” tuturnya pada acara seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall BEI, Jakarta.

Adapun dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 60% akan digunakan MAHA untuk untuk pembelian armada truk baru.

Sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.

Mirip dengan MAHA, saham CNMA turun 3,18% ke Rp304/saham. Nilai transaksi Rp66,21 miliar dan volume perdagangan 212,11 juta saham.
Ini adalah koreksi kali kedua usai saham CNMA perdana diperdagangkan di bursa pada Rabu (2/8). Kemarin, saham CNMA turun 0,63% setelah pada Rabu melonjak 17,04%.

Pada hari pertama di bursa, terpantau CNMA mendapat transaksi jumbo di pasar nego hingga Rp 5 triliun dari asing di emiten pengelola jaringan bioskop Cinema XXI tersebut.

Sovereign Wealth Fund (SWF) asal Singapura, atau Government of Singapore Investment Corporation (GIC) disinyalir menjadi pelaku yang melakukan transaksi jumbo atas saham perusahaan pengelola Cinema XXI tersebut.

Berdasarkan data prospektus, GIC melalui afiliasinya yaitu Salween Investment Private Limited pada 2016 lalu menandatangani call option agreement yang berisi hak untuk membeli saham perseroan sampai dengan sebanyak-banyaknya 18,75 miliar.

Dengan jumlah saham tersebut bisa dikalkulasi dengan harga saham Initial Public Offering (IPO) CNMA senilai Rp 270/saham, akan menghasilkan sekitar Rp 5,06 triliun. Nilai ini inline dengan transaksi nego yang terjadi kemarin, dengan begitu bisa dipastikan pelaku transaksi tersebut dari GIC. Dalam IPO, CNMA mematok harga penawaran Rp 270/saham.

Potensi dana yang bisa dihimpun perseroan berada di target minimum sebesar Rp 2,25 triliun, rencana dari dana ini bakal digunakan untuk tiga hal utama, pertama sekitar 65% untuk pengembangan dan ekspansi jaringan bioskop di Indonesia. Kemudian, sekitar 20% digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Terakhir, sekitar 15% bakal digunakan sebagai modal kerja seperti pembelian barang dan jasa yang mendukung kegiatan usaha Cinema XXI.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Emiten Batu Bara Eddy Sugianto (MAHA) Patok Harga IPO Rp 118

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts