Diobral Asing! Begini Nasib Empat Saham Raksasa Perbankan

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah sekian kali terkoreksi di awal pekan tahun baru 2023, akhirnya pada penutupan perdagangan Jumat (06/01/2022), IHSG berhasil ditutup di zona hijau atau naik 0,46% ke level 6.684,55 dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,19 triliun.

Read More

Kendati demikian, secara kumulatif di awal pekan ini, IHSG masih mencatatkan performa yang tidak positif dengan penurunan 2,42% lebih rendah jika dibandingkan dengan performa bursa Asia lainnya seperti Shanghai Composite Index (SSEC) di China yang naik 1,32% begitupun dengan indeks Nikkei 225 (N225) di Jepang naik 1,00%.

Penurunan yang terjadi pada kinerja IHSG, tak lepas dari masih gencar nya investor asing dalam melepas kepemilikannya di pasar saham Indonesia. Dalam sepekan, asing telah melakukan aksi net sell sebanyak Rp 1,69 triliun di all market.

Net sell asing mendominasi saham-saham di sektor perbankan termasuk BBCA, dimana asing melepas saham ini mencapai Rp 639,99 miliar hanya dalam tempo satu pekan, sehingga, secara year-to-date (ytd), harga saham BBCA tercatat terkoreksi 2,92%.

Disusul oleh saham BBRI, perbankan milik BUMN ini kembali diobral asing dengan jumlah cukup besar yaitu Rp 340,85 miliar diseluruh pasar, sejauh ini, harga saham BBRI pun terkoreksi hingga 6,48%.

Tak terkecuali BMRI, asing melego saham bank yang juga milik BUMN ini mencapai 46,20 miliar sepekan ini, walaupun tidak sesignifkan rivalnya yang lain, sejauh ini harga saham nya pun sama masih terkoreksi dengan penurunan 1,26%.

Berbeda nasib dengan perbankan big cap lainnya, BBNI masih mampu menarik minat investor asing, terlebih, setelah asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 74,41 miliar di seluruh pasar. Namun hal ini belum mampu membawa saham BBNI mencatatkan kinerja harga saham yang positif, karena masih tercatat mengalami penurunan juga sebesar 3,52% di awal pekan 2023 ini. Hal ini tak lepas, dari pengaruh aksi jual investor domestik yang signifikan pada saham BBNI.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham/aset terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Mandiri Mau Ngutang ‘Hijau’, Nilainya Gak Kaleng-Kaleng

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts