‘Digebuk’ Banyak Sentimen, IHSG Melemah Lagi Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah prospek suram ekonomi global dan volatilitas kinerja aset keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pekan ini.

Read More

Indeks acuan bursa domestik ditutup melemah tipis 0,48% secara point-to-point dalam sepekan dan berakhir di posisi 7.019,639 pada penutupan perdagangan Jumat, 2 Desember 2022.

Selama empat hari perdagangan pekan ini IHSG berakhir di zona merah, dengan hanya satu hari mampu berakhir di zona hijau. Meski demikian pergerakan kedua arah tersebut masing-masing tidak mencapai 1%, dengan dua hari perdagangan tercatat berayun kurang dari 0,1% dan menandakan pasar yang masih dalam kondisi volatil dan cenderung bergerak sideway. 

Pelemahan mingguan ini merupakan yang ketiga beruntun dengan IHSG masih mampu bertahan di atas level psikologis 7.000.


Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat transaksi saham di bursa meningkat pesat menjadi Rp 87,61 triliun dari pekan lalu yang hanya Rp 52 triliun, bertepatan dengan pekan pertama perhelatan ajang olahraga global piala dunia.

Meski melemah, kinerja IHSG pekan ini relatif lebih baik dari sejumlah indeks utama bursa lainnya seperti LQ45 yang turun 1,21% dan IDX30 yang melemah hingga 1,71%. Sementara itu indeks utama dengan kinerja terbaik pekan ini dicatatkan oleh IDX BUMN20 yang menguat 1,72%

Pekan ini pasar terdapat sejumlah sentimen utama yang ikut mendikte pergerakan bursa mulai dari rilis data ekonomi hingga sejumlah aksi korporasi. BI pekan ini mengumumkan inflasi RI mulai melambat, turun menjadi 5,42% pada bulan November 2022. Meski angka tersebut masih berada di atas target BI di kisaran 2%-4%, investor tampaknya lega dan mengharapkan inflasi RI telah mencapai puncak dan efek kenaikan BBM tidak separah yang diproyeksi semula.

Selanjutnya isu utama pekan ini termasuk berakhirnya masa penguncian saham GOTO, yang menjadi pendulum utama pergerakan harga pasar ke teritorial negatif. Saham emiten merger dua raksasa eks-startup ini selalu ditutup ARB sejak penguncian dibuka. Antrean di batas bawah juga terpantau ramai, dengan di satu titik total antrean jual mencapai Rp 3,4 triliun. Pekan ini GOTO melemah 28,65%.

Alhasil sektor teknologi melemah lebih dari 10% pekan ini, dengan transaksi di saham GOTO naik 5 kali lipat pekan ini menjadi Rp 6,35 triliun.

Suramnya kondisi GOTO ikut menyeret kinerja bank digital yang sebagian sahamnya digenggam oleh anak usaha GOTO, Bank Jago, yang pekan ini turun 17,65%.

Pekan ini, pasar juga turut dibebani oleh sejumlah isu global mulai dari kondisi ekonomi politik di China hingga ramalan ekonomi global tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kinerja Emiten Selamatkan IHSG dari Isu Suku Bunga & Resesi

(fsd/luc)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts