gep-indonesia.org

Covid-19 China Mengkhawatirkan Lagi, Bursa Asia Dibuka Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung terkoreksi pada perdagangan Senin (28/11/2022), di mana investor akan berfokus pada kondisi pandemi Covid-19 di China.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melemah 0,24%, Hang Seng Hong Kong ambruk 3,91%, Shanghai Composite China ambles 1,5%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,45%, ASX 200 Australia terpangkas 0,48%, dan KOSPI Korea Selatan merosot 0,82%.

Kebijakan pembatasan wilayah (lockdown) secara ketat yang masih diberlakukan di China membuat masyarakat geram dan melakukan demonstrasi besar-besaran di seluruh China. Hal ini dilakukan masyarakat juga sebagai bentuk penolakan akan kebijakn nol-Covid (Zero Covid).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Ratusan pengunjuk rasa dan polisi bentrok di Shanghai pada Minggu malam waktu setempat, ketika protes atas pembatasan Covid-19 yang ketat di China berlangsung untuk hari ketiga dan menyebar ke beberapa kota.

Gelombang protes sipil belum pernah terjadi sebelumnya di China daratan sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu. Kini. warga diselimuti rasa frustrasi atas kebijakan nol-Covid dari Xi Jinping 3 tahun setelah pandemi merebak.

Di lain sisi, kebijakan Zero Covid juga dapat mengancam kembali perekonomian China, di mana ekonomi Negeri Panda bakal kembali melambat dan tak kunjung pulih jika kebijakan ini terus diterapkan.

Alhasil, pasar khawatir bahwa hal ini akan berdampak ke perekonomian global, apalagi China merupakan Negara Ekonomi terbesar kedua di dunia.

Kondisi pandemi Covid-19 yang kembali mengkhawatirkan membuat pemerintah China terus memberlakukan kebijakan Zero Covid. Per Sabtu lalu, China melaporkan 39.791 infeksi Covid-19 baru, di mana 3.709 di antaranya bergejala dan 36.082 tidak menunjukkan gejala.

Rekor tersebut bahkan belum termasuk angka infeksi impor, dimana China melaporkan 39.506 kasus lokal baru, 3.648 di antaranya bergejala dan 35.858 tidak bergejala, naik dari 34.909 sehari sebelumnya.

Terkait hal ini, otoritas kesehatan kota Beijing memperketat pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19. Selain menutup sekolahan, restoran, dan pusat keramaian, otoritas setempat juga memberlakukan lockdown secara parsial.

Distrik Chaoyang yang merupakan kawasan perkantoran dan perwakilan pemerintah asing serta kawasan permukiman bagi warga asing itu paling parah terkena lonjakan kasus Covid-19 terkini.

Sejak dua pekan yang lalu, otoritas kesehatan Kota Beijing telah mengingatkan warga Ibu Kota agar tidak keluar rumah, kecuali untuk urusan yang sangat mendesak. Warga Ibu Kota juga diwajibkan melakukan tes PCR setiap hari di pos-pos tes PCR terdekat.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung memerah pada hari ini terjadi di tengah beragamnya pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,45%. Namun untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite berakhir di zona merah. S&P 500 turun tipis 0,03%, sedangkan Nasdaq melemah 0,52%

Performa pasar ekuitas sempat tidak banyak bergeming karena investor global menantikan rilis risalah pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Namun, setelah The Fed merilis risalah yang menunjukkan potensi perlambatan pada laju kenaikan suku bunga acuan ke depan, memberikan dorongan pada pasar saham hingga akhir pekan, bahkan di tengah sesi berombak karena volume perdagangan yang lebih rendah.

“Sebagian besar peserta menilai bahwa perlambatan laju kenaikan kemungkinan akan segera terjadi,” bunyi risalah tersebut dikutip CNBC International.

Sejumlah, musim rilis kinerja keuangan ritel yang solid menandakan beberapa kekuatan daya beli konsumen, bahkan di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi.

Di sisi lain, para pelaku pasar akan menantikan komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed, serta rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi pada Kamis waktu setempat, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed.

Selain itu, pasar juga memantau perilisan data aktivitas manufaktur pada periode November 2022, dan beberapa data ekonomi penting lainnya pada pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bursa Asia Dibuka Bangkit, Kabar Baik Buat IHSG

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version