Cerita ‘Bocah Nakal’ Yang Menjelma Jadi ‘Sang Naga’

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Primadaya Plastisindo yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini membuat sosok nama Sugianto Kusuma alias Aguan kembali mencuat.

Read More

Setelah keberhasilannya bersama dengan Agung Sedayu Group, kini namanya kembali dikenal lantaran komitmennya untuk masuk ke emiten plastik

Meskipun dianggap “Naga” di dunia bisnis, Aguan memulai kariernya dari posisi terendah. Perjalanannya hingga meraih kesuksesan tidaklah mudah.

Aguan pernah sekolah di sekolah menengah Tionghoa Jugang Zhongxue di Palembang. Bahkan, saat masih belasan tahun atau usia sekolah, hidup Aguan berantakan dan bandel.

Mula-mula Aguan menjadi penjaga gudang dan juru bersih sebuah kantor perusahaan impor, sebelum dia dipercaya memegang keuangan di perusahaan itu.

Suatu hari, dia berkenalan dengan seorang pemborong bangunan. Ketika si kawan pemborong ini tak punya uang setelah kalah judi, Aguan memberinya modal untuk membangun ruko dengan sistem bagi hasil.

Perkawanan dengan si kawan itu membuat Aguan belajar bisnis bangunan. Hingga pada 1971 dia akhirnya memulai bisnisnya sendiri pada bidang konstruksi.

Tahun-tahun awal orde baru itu adalah tahun mulai bangkitnya perekonomian dan dunia bisnis Indonesia. Tahun 1971 itu lalu dianggap sebagai tahun permulaan dari Agung Sedayu Group. Dia memulainya dari proyek yang tidak begitu besar dan sohor.

Adalah Tommy Winata yang menjadi rekan baik Aguan. Aguan pun makin sering bekerja sama dengan Tomy Winata dalam membangun mega proyek real estate lainnya.

Tomy dan Aguan sudah seperti saudara sedarah dan tergolong kuat dalam bisnis properti. Proyek-proyek Agung Sedayu Group yang terkenal di antaranya di Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Senayan, Taman Anggrek dan lainnya. Nama Agung Sedayu Group kemudian menjadi nama besar dalam dunia real estate Indonesia.

Tidak hanya bergerak di bisnis properti, pada 2021, A Guan melalui PT Multi Artha Pratama (MAP), perusahaan yang dimiliki langsung oleh konglomerasi Agung Sedayu Group (ASG) masuk ke emiten kaleng dan kemasan, PT Pratama Abadi Nusa Tbk. (PANI).

Keterbukaan PANI menunjukkan PT Agung Sedayu terdiri dari dua entitas yakni 50% dimiliki oleh Susanto Kusumo dan Steven Kusumo melalui PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS). Susanto memiliki 99,61% CBS.

Sedangkan Aguan dengan keluarganya melalui PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) menggenggam kepemilikan 50%. Perinciannya, sang putri Luvena Katherine Halim, serta putra Richard Halim Kusuma, Alexander Halim Kusuma dan Aguan sendiri masing-masing memiliki 25% dari CKAS.

Setelah Agung Sedayu membesar, Aguan seperti kebanyakan orang kaya lainnya, menggelontorkan uang dalam kegiatan sosial. Aguan dan istrinya Lin Liping, telah berkontribusi besar membantu masyarakat miskin di Jakarta.

Aguan terkait dengan Yayasan Budha Tsu Chi, yang bangunannya megah di Pantai Indah Kapuk. Dia anggota di sana sejak Maret 2002 bersama istrinya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dicaplok ‘Sang Naga’, Saham Primadaya Masuk Saham Syariah

(cha/cha)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts