‘Cahaya’ Dari Amerika Bikin Bursa Asia Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas bursa saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (13/1/2023). Kabar baik datang dari Amerika Serikat (AS) yang memicu penguatan bursa saham global.

Read More

Indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong mampu melesat lebih dari 1%. Kospi Korea Selatan 0,9%, Straits Times Singapura naik 0,7%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mampu menguat meski tipis 0,18% saja. Hanya Indeks Nikkei Jepang yang tercatat melemah 1,25%

Kabar gembira akhirnya tiba, inflasi di Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Pelaku pasar pun semakin yakin bank sentral AS (The Fed) akan mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.

Kepala ekonom UBS, Arend Kapteyn, bahkan memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga mulai bulan Juli nanti.

“Kami pikir mereka (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini. Kami pikir yang pertama akan dilakukan pada bulan Juli” kata Kapteyn sebagaimana dilansir Market Insider, Selasa (10/1/2023).

Proyeksi Kapteyn lebih cepat dari ekspektasi pelaku pasar. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Februari dan Maret dengan probabilitas sebesar 94% dan 76%. Dengan proyeksi tersebut, puncak suku bunga The Fed berada di 4,75% – 5%.

Selain itu, perangkat yang sama menunjukkan The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada September dengan probabilitas sebesar 34%, begitu juga sebulan setelahnya. Sehingga di akhir tahun pasar melihat suku bunga The Fed berada di 4,25% – 4,5%.

Jika The Fed menurunkan suku bunga, maka resesi dunia kemungkinan tidak akan dalam. Sentimen pelaku pasar pun terdongkrak yang membuat bursa saham menguat.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


RHB Sekuritas Indonesia Transformasi Tingkatkan Performa

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts