BUMN IFG Cetak Laba Rp3,44 T di 2022, Naik 0,5%!

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia Financial Grup (IFG) yang merupakan holding BUMN di bidang asuransi, investasi dan penjaminan mencatat kenaikan laba bersih sepanjang 2022 sebesar 0,5% menjadi Rp 3,44 triliun.

Read More

“Pendapatan premi bruto mengalami kenaikan sekitar 0,5% prognosa 2022 Rp 6,84 triliun disumbang dari seluruh anak usaha,” ujar Direktur Utama IFG Robertus Bilitea saat rapat bersama Komisi VI DPR RI Jakarta, Senin (30/1).

Robertus memaparkan, kenaikan laba bersih berasal dari kenaikan pendapatan usaha konsolidasi 2022 yang sebesar 20% menjadi Rp 10,50 triliun dari sebelumnya Rp 9,30 triliun. Angka tersebut dari kenaikan hasil investasi yang dikontribusikan oleh IFG Life sebesar Rp 1,1 triliun, Jasindo sebesar Rp 297 miliar, dan Jasa Raharja sebesar Rp 262 miliar.

Laba bersih tersebut berasal dari kenaikan pendapatan underwriting, kenaikan pendapatan jasa keuangan dan pengelolaan gedung, kenaikan hasil investasi, dan kenaikan pendapatan lain-lain terutama dari penerimaan denda sumbangan wajib pada salah satu anak perusahaan.

Menurutnya, kinerja holding yang positif berasal dari komitmen dan konsistensi holding bersama anak perusahaan dalam melakukan transformasi bisnis. Hal itu berorientasi pada fokus bisnis pada masing-masing anak perusahaan dan mendasarkan kinerja pada tata kelola perusahaan yang prudent, transparan, dan berkelanjutan.

Selain itu, IFG juga terus melanjutkan dukungan di sektor riil dengan memberikan penjaminan kredit KUR dan PEN. Melalui dua anak perusahaan, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Jamkrindo, IFG memberikan jaminan kredit kepada total 55,7 juta penerima KUR dan 2,5 juta penerima PEN.

Askrindo melakukan penjaminan KUR terhadap 29,7 juta penerima senilai Rp 770,7 triliun, yang berkontribusi terhadap penyerapan lapangan pekerjaan sebesar 52,8 juta. Untuk PEN, Askrindo menjamin 40,9 ribu penerima senilai Rp 25,4 triliun, yang menyerap lapangan kerja sebanyak 872,7 ribu.

Sementara itu, Jasindo melakukan penjaminan KUR atas 26 juta penerima dengan nilai Rp 756,9 triliun, yang membuka lapangan kerja sebanyak 35,1 juta. Untuk PEN, perusahaan tersebut menjamin 2,1 juta penerima dengan nilai Rp 33,3 triliun dan menyerap lapangan kerja sebesar 2,4 juta.

Sedangkan, melalui Bahana Artha Ventura, IFG juga menyalurkan pembiayaan di sektor ultramikro (UMi) senilai Rp 2 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ini 4 Direksi Baru Jamkrindo Pilihan Erick Thohir

(rob/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts