gep-indonesia.org

BRImo Bantu Misi BUMN Kebut Digitalisasi di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian BUMN telah menetapkan empat sektor prioritas utama untuk mendukung pencapaian target “Indonesia Maju 2045”. Terdiri dari ekonomi digital, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), ketahanan pangan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

Adapun khusus aspek digitalisasi, transformasi BUMN diharapkan membuahkan dampak ekonomi dan sosial yang luas bagi masyarakat Indonesia.

Seperti diketahui Indonesia bertumpu pada sektor UMKM sebagai kontributor utama Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut digitalisasi yang didorong BUMN harus dilakukan secara holistik dengan memberikan layanan mudah dijangkau konsumen sekaligus memastikan pelaku UMKM untuk go digital.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di era digital ini, semua harus beradaptasi. Sekarang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital payment. UMKM ini harus terus didampingi,” ujar Erick dikutip dari siaran pers, Jumat (9/12/2022).

Sejalan dengan upaya memudahkan akses layanan keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) konsisten melakukan digitalisasi melalui mobile banking BRImo. Financial super apps milik BRI ini menjadi andalan masyarakat untuk mengakses lebih dari 100 transaksi finansial hanya dalam satu aplikasi.

Di samping itu, BRI juga aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.

Saat ini BRImo telah digunakan oleh lebih dari 22,37 juta users atau tumbuh 73,55% Year on Year (YoY) per akhir Oktober 2022. Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1,42 juta transaksi pada Oktober 2022.

Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo sampai dengan Oktober 2022 yakni Rp 2.084 triliun tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

“BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” ujarnya.

“BRI came up with a hybrid bank strategy. Jadi digitalisasi kita siapkan dari sekarang untuk menjangkau masyarakat yang sudah digital dan menjangkau masyarakat yang belum digital. Bagaimana pun kita harus tetap edukasi dan layani,” pungkas Sunarso.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Top! Transaksi Super Apps Milik BRI Melonjak 136,5%

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version